Kapasitas Testing Covid-19 di Jawa Masih Rendah dan Jauh di Bawah Standar WHO
Selasa, 08 September 2020 - 18:54 WIB
JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa kapasitas testing Covid-19 di Pulau Jawa masih rendah dan jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menetapkan standar testing Covid-19 sebanyak 1.000 per 1 juta penduduk per pekan.
"Dan kapasitas tes seperti Jateng masih rendah 411, Jabar 301, dan Jatim 480," kata Wiku dalam video conference di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: Bertambah 1.338, Pasien Positif Corona dalam Perawatan Jadi 48.847 Orang)
Wiku meminta, pemerintah daerah (pemda) yang kemampuan testing Covid-19 masih rendah untuk segera ditingkatkan. Dengan begitu, diharapkan bisa menjaring kasus positif tanpa gejala lebih banyak agar bisa mendeteksi dini dengan baik. (Baca juga: 8.230 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Rata-rata Kematian 4,1%)
Menurut dia, ketimpangan testing Covid-19 di sejumlah daerah disebabkan karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM), hingga ketersediaan laboratorium untuk testing corona. "Upaya kami, mendorong agar setiap daerah menambah laboratorium testing dan kerja sama dengan lab swasta," kata Wiku. (Baca juga: Sebanyak 142.958 Orang Sembuh, Rata-rata Kesembuhan Naik Jadi 71,5%)
Dia menambahkan, pihaknya akan terus mendorong pemda khususnya yang berada di kota besar untuk segera meningkatkan kemampuan testing Covid-19.
Sejumlah Pemda juga telah melakukan testing sesuai standar yang ditetapkan WHO seperti DKI Jakarta melakukan testing Covid-19 sebanyak 3.084 orang, Kaltim 2.157, DIY 1.198, Sulsel 1.197, dan Kalsel 1.128 per 6 September 2020. "Ini melebihi target. Tentunya daerah lain harus mencapai provinsi tersebut," ujarnya.
"Dan kapasitas tes seperti Jateng masih rendah 411, Jabar 301, dan Jatim 480," kata Wiku dalam video conference di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (8/9/2020). (Baca juga: Bertambah 1.338, Pasien Positif Corona dalam Perawatan Jadi 48.847 Orang)
Wiku meminta, pemerintah daerah (pemda) yang kemampuan testing Covid-19 masih rendah untuk segera ditingkatkan. Dengan begitu, diharapkan bisa menjaring kasus positif tanpa gejala lebih banyak agar bisa mendeteksi dini dengan baik. (Baca juga: 8.230 Orang Meninggal Akibat Covid-19, Rata-rata Kematian 4,1%)
Menurut dia, ketimpangan testing Covid-19 di sejumlah daerah disebabkan karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM), hingga ketersediaan laboratorium untuk testing corona. "Upaya kami, mendorong agar setiap daerah menambah laboratorium testing dan kerja sama dengan lab swasta," kata Wiku. (Baca juga: Sebanyak 142.958 Orang Sembuh, Rata-rata Kesembuhan Naik Jadi 71,5%)
Dia menambahkan, pihaknya akan terus mendorong pemda khususnya yang berada di kota besar untuk segera meningkatkan kemampuan testing Covid-19.
Sejumlah Pemda juga telah melakukan testing sesuai standar yang ditetapkan WHO seperti DKI Jakarta melakukan testing Covid-19 sebanyak 3.084 orang, Kaltim 2.157, DIY 1.198, Sulsel 1.197, dan Kalsel 1.128 per 6 September 2020. "Ini melebihi target. Tentunya daerah lain harus mencapai provinsi tersebut," ujarnya.
(nbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda