Menristek Dorong Kerja Sama dengan Lembaga Internasional Temukan Vaksin COVID-19
Minggu, 03 Mei 2020 - 18:09 WIB
Menristek BRIN, Bambang Brodjonegoro mendorong Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk melakukan kerja sama dengan lembaga internasional untuk menemukan vaksin COVID-19. Foto/Ristek BRIN
JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek BRIN), Bambang Brodjonegoro mendorong Lembaga Biologi Molekuler Eijkman untuk melakukan kerja sama dengan lembaga internasional untuk menemukan vaksin COVID-19.
“Kami laporkan terkait dengan vaksin saat ini lembaga Eijkman sedang melakukan whole genome sequencing. Nantinya sangat diperlukan untuk mendeteksi seperti apa sebenarnya virus Covid-19 yang ada di Indonesia. Dan tentunya nantinya datanya di share secara internasional,” ungkap Bambang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Selain whole genome sequencing untuk mengenali DNA virus, kata Bambang, hal penting untuk vaksin adalah Lembaga Eijkman sedang berupaya untuk memulai pembuatan vaksin. “Upaya pembuatan vaksin yang memang tidak akan memakan waktu yang pendek,” katanya.
Salah satu alternatif, lanjut Bambang adalah mendorong Lembaga Eijkman untuk melakukan kerja sama dengan lembaga internasional “Yang akan kita dorong adalah kerja sama antara Lembaga Eijkman dengan lembaga internasional yang juga melakukan penelitian mengenai vaksin,” tegasnya.
Namun, Bambang menambahkan vaksin ini untuk mencegah virus yang mungkin akan berkembang di Indonesia. “Sekali lagi vaksin yang nantinya kita harapkan dikembangkan di Indonesia adalah vaksin yang bisa mencegah virus, yang nantinya akan berkembang di Indonesia. Jadi menekankan pada virus yang beredar di Indonesia ini menjadi sangat penting,” jelasnya.
“Kami laporkan terkait dengan vaksin saat ini lembaga Eijkman sedang melakukan whole genome sequencing. Nantinya sangat diperlukan untuk mendeteksi seperti apa sebenarnya virus Covid-19 yang ada di Indonesia. Dan tentunya nantinya datanya di share secara internasional,” ungkap Bambang di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5/2020).
Selain whole genome sequencing untuk mengenali DNA virus, kata Bambang, hal penting untuk vaksin adalah Lembaga Eijkman sedang berupaya untuk memulai pembuatan vaksin. “Upaya pembuatan vaksin yang memang tidak akan memakan waktu yang pendek,” katanya.
Salah satu alternatif, lanjut Bambang adalah mendorong Lembaga Eijkman untuk melakukan kerja sama dengan lembaga internasional “Yang akan kita dorong adalah kerja sama antara Lembaga Eijkman dengan lembaga internasional yang juga melakukan penelitian mengenai vaksin,” tegasnya.
Namun, Bambang menambahkan vaksin ini untuk mencegah virus yang mungkin akan berkembang di Indonesia. “Sekali lagi vaksin yang nantinya kita harapkan dikembangkan di Indonesia adalah vaksin yang bisa mencegah virus, yang nantinya akan berkembang di Indonesia. Jadi menekankan pada virus yang beredar di Indonesia ini menjadi sangat penting,” jelasnya.
(kri)
tulis komentar anda