Satgas Khawatirkan Kasus Positif COVID-19 Terus Meningkat selama 6 Bulan
Jum'at, 04 September 2020 - 14:15 WIB
JAKARTA - Selama enam bulan pandemi COVID-19 melanda, jumlah kasus positif justru semakin meningkat. Bahkan, pada 3 September terjadi peningkatan kasus positif COVID-19 tertinggi yakni mencapai 3.622 kasus dalam satu hari.
“Jadi kalau kita melihat kondisi ini meskipun demikian Indonesia masih terus mengalami kenaikan kasus pada penambahan kasus terutama pada beberapa hari terakhir ini. Bahkan kemarin jadi 3.622 dalam satu hari,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/9/2020). (Baca juga: Selain Orang Dewasa, Gejala Sakit Perut Covid-19 Bisa Dialami Anak-Anak)
Wiku mengatakan jumlah penambahan angka kasus positif COVID-19 ini dikontribusikan dari beberapa provinsi utama. “Salah satunya adalah dari DKI Jakarta jumlahnya cukup banyak 1.359, kemudian Jawa Timur itu 377, Jawa Tengah itu 242 dan Jawa Barat 238,” katanya.
Ia pun mengatakan kondisi ini cukup mengkhawatirkan. “Dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan, kondisinya seperti ini. Kita sudah melewati 6 bulan berjuang menghadapi pandemi ini. Dan kita dihadapkan juga dengan kasus yang semakin lama semakin tinggi,” jelas Wiku. (Lihat grafis: Wajib Bersertifikat Halal Vaksin Covid-19 Sebelum diedarkan)
Namun demikian, Wiku mengatakan secara umum persentase kasus aktif di Indonesia saat ini masih dibawah rata-rata dunia. “Jadi memang saat ini secara umum persentase kasus aktif di Indonesia berada di bawah dunia. Indonesia 24,1% sedangkan dunia 26,2%. Begitu juga persentase kesembuhan pun Indonesia masih di atas dunia yaitu 71,6% sedangkan di dunia apa lebih baik,” paparnya.
Wiku menambahkan penyebab terjadinya peningkatan kasus akhir-akhir ini salah satunya karena libur panjang dan masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Sehingga hal ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. (Baca juga: Bahas Kelanjutan Obat Covid-19, IDI dan IAI Temui Kasad)
“Dan hal ini terjadi mungkin karena salah satunya adalah beberapa libur panjang yang baru saja kita alami bersama. Dan rupanya masyarakat mereka rupanya pergi ke tempat wisata dan mungkin tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Dan tak terlihat akhirnya penyakitnya jadi meningkat drastis di saat-saat ini. Jadi ini pelajaran buat kita semuanya dengan kondisi yang ada,” jelas Wiku.
“Jadi kalau kita melihat kondisi ini meskipun demikian Indonesia masih terus mengalami kenaikan kasus pada penambahan kasus terutama pada beberapa hari terakhir ini. Bahkan kemarin jadi 3.622 dalam satu hari,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito dalam diskusi di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Jumat (4/9/2020). (Baca juga: Selain Orang Dewasa, Gejala Sakit Perut Covid-19 Bisa Dialami Anak-Anak)
Wiku mengatakan jumlah penambahan angka kasus positif COVID-19 ini dikontribusikan dari beberapa provinsi utama. “Salah satunya adalah dari DKI Jakarta jumlahnya cukup banyak 1.359, kemudian Jawa Timur itu 377, Jawa Tengah itu 242 dan Jawa Barat 238,” katanya.
Ia pun mengatakan kondisi ini cukup mengkhawatirkan. “Dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan, kondisinya seperti ini. Kita sudah melewati 6 bulan berjuang menghadapi pandemi ini. Dan kita dihadapkan juga dengan kasus yang semakin lama semakin tinggi,” jelas Wiku. (Lihat grafis: Wajib Bersertifikat Halal Vaksin Covid-19 Sebelum diedarkan)
Namun demikian, Wiku mengatakan secara umum persentase kasus aktif di Indonesia saat ini masih dibawah rata-rata dunia. “Jadi memang saat ini secara umum persentase kasus aktif di Indonesia berada di bawah dunia. Indonesia 24,1% sedangkan dunia 26,2%. Begitu juga persentase kesembuhan pun Indonesia masih di atas dunia yaitu 71,6% sedangkan di dunia apa lebih baik,” paparnya.
Wiku menambahkan penyebab terjadinya peningkatan kasus akhir-akhir ini salah satunya karena libur panjang dan masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Sehingga hal ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. (Baca juga: Bahas Kelanjutan Obat Covid-19, IDI dan IAI Temui Kasad)
“Dan hal ini terjadi mungkin karena salah satunya adalah beberapa libur panjang yang baru saja kita alami bersama. Dan rupanya masyarakat mereka rupanya pergi ke tempat wisata dan mungkin tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Dan tak terlihat akhirnya penyakitnya jadi meningkat drastis di saat-saat ini. Jadi ini pelajaran buat kita semuanya dengan kondisi yang ada,” jelas Wiku.
(kri)
tulis komentar anda