Pertama Dalam Sejarah, Polri Gunakan Alat Canggih EEG untuk Seleksi Casis SIPSS di Akpol
Rabu, 19 Februari 2025 - 07:20 WIB

Polri menggunkana alat canggih EEG untuk seleksi Casis SIPSS di Akpol. Foto/istimewa
SEMARANG - Ada yang berbeda pada rangkaian proses seleksi Calon Siswa (Casis) Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Tahun Anggaran 2025 yang saat ini sedang berlangsung di Akademi Kepolisian (Akpol), Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.
Perbedaan itu adalah ini adalah kali pertama Panitia Pusat (Panpus) mengadakan pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG). Pemeriksaan itu menggunakan alat Elektroensefalografi milik Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri.
Kepala Bidang Kesmapta Rokespol Pusdokkes Polri Kombes Pol. dr. Djarot Wibowo mengemukakan alat ini baru kali pertama digunakan di seleksi penerimaan Casis SIPSS 2025.
“Sebelumnya digunakan di seleksi Calon Taruna Akpol tahun lalu. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah ada perubahan aktivitas listrik di otak Casis tersebut,” kata Kombes Djarot via telepon, Rabu (19/2/2025).
Djarot menjelaskan, perubahan aktivitas listrik di otak biasanya terjadi setelah sebab tertentu, seperti; pasca-accident alias kecelakaan, baik kecelakaan lalu lintas di mana kepala terbentur, jatuh atau ada sebab lain seperti apakah kepala sering dipukul.
Pemeriksaan EEG ini juga bertujuan membantu diagnosa penyakit epilepsi, gangguan tidur atau bahkan kemungkinan adanya tumor otak. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi lebih lanjut tentang penyebab kejang pada seseorang. Pada pemeriksaan ini melibatkan dokter neurologi atau spesialis syaraf. “Apakah ada kelainan gelombang listrik seperti gelombang kejang atau gelombang epileptik atau tidak,” ucap dia.
Pemeriksaan EEG berlangsung selama tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) dan pemeriksaan administrasi (rikmin), Sabtu hingga Senin, 15-17 Februari 2025. Pemeriksaan EEG untuk satu orang Casis tersebut memakan waktu hampir satu jam.
Perbedaan itu adalah ini adalah kali pertama Panitia Pusat (Panpus) mengadakan pemeriksaan Elektroensefalogram (EEG). Pemeriksaan itu menggunakan alat Elektroensefalografi milik Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri.
Kepala Bidang Kesmapta Rokespol Pusdokkes Polri Kombes Pol. dr. Djarot Wibowo mengemukakan alat ini baru kali pertama digunakan di seleksi penerimaan Casis SIPSS 2025.
“Sebelumnya digunakan di seleksi Calon Taruna Akpol tahun lalu. Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah ada perubahan aktivitas listrik di otak Casis tersebut,” kata Kombes Djarot via telepon, Rabu (19/2/2025).
Djarot menjelaskan, perubahan aktivitas listrik di otak biasanya terjadi setelah sebab tertentu, seperti; pasca-accident alias kecelakaan, baik kecelakaan lalu lintas di mana kepala terbentur, jatuh atau ada sebab lain seperti apakah kepala sering dipukul.
Pemeriksaan EEG ini juga bertujuan membantu diagnosa penyakit epilepsi, gangguan tidur atau bahkan kemungkinan adanya tumor otak. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi lebih lanjut tentang penyebab kejang pada seseorang. Pada pemeriksaan ini melibatkan dokter neurologi atau spesialis syaraf. “Apakah ada kelainan gelombang listrik seperti gelombang kejang atau gelombang epileptik atau tidak,” ucap dia.
Pemeriksaan EEG berlangsung selama tahap pemeriksaan kesehatan (rikkes) dan pemeriksaan administrasi (rikmin), Sabtu hingga Senin, 15-17 Februari 2025. Pemeriksaan EEG untuk satu orang Casis tersebut memakan waktu hampir satu jam.
Lihat Juga :
tulis komentar anda