Lawan Koalisi 'Gajah', PDIP Usung Eri Cahyadi di Surabaya Cukup Berani
Kamis, 03 September 2020 - 09:48 WIB
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengusung Eri Cahyadi-Sarmuji di Pilkada kota Surabaya. Eri yang menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) kota Surabaya akan melawan Machfud Arifin yang diusung dan didukung mayoritas partai politik atau dengan kata lain 'koalisi gajah'.
(Pendaftaran Pilkada Bisa Ditunda jika Hanya Ada Satu Paslon)
Direktur Eksekutif Parameter Polutik Indonesia, Adi Prayitno menilai, keputusan PDIP cukup berani karena mengusung calon yang bukan kader dan tak terlampau populer seperti Wishnu Sakti.
"Sedangkan yang dilawan mantan Kapolda Jatim yang diusung mayoritas partai," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: PDIP Pastikan Tak Ada Faksi-faksi di Pilkada Surabaya)
Adi mengaku belum mendengar alasan dan pertimbangan PDIP sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan rekomendasi kepada Eri. Menurutnya, dari sisi popularitas dan elektabilitas yang bersangkutan terbilang masih kalah jauh dengan figur lain termasuk di internal PDIP.
(Baca juga: Ini Daftar Lengkap Cakada PDIP Gelombang V di 21 Daerah)
Maka itu, Analis Politik asal UIN Jakarta ini menilai, PDIP butuh kerja keras memanangkan Pilkada Surabaya kali ini, karena yang dilawan figur kuat dan koalisi gajah. "Baru kali ini PDIP tak usung petahana di pilkada surabaya. Karena sebelumnya di pilkada 2015, 2010, dan 2005 pasti ada petahana yang diusung," ujar Adi.
Seperti diketahui, PDIP akhirnya mengusung Eri di Pilwalkot kota Surabaya. Eri dipasangkan dengan Sarmuji. Keputusan mengusung kader di luar PDIP dinilai langkah berani, mengingat masih banyak kader partai itu yang populer untuk diusung. Munculnya Eri dinilai tak lepas dari 'pengaruh' Risma.
(Pendaftaran Pilkada Bisa Ditunda jika Hanya Ada Satu Paslon)
Direktur Eksekutif Parameter Polutik Indonesia, Adi Prayitno menilai, keputusan PDIP cukup berani karena mengusung calon yang bukan kader dan tak terlampau populer seperti Wishnu Sakti.
"Sedangkan yang dilawan mantan Kapolda Jatim yang diusung mayoritas partai," kata Adi saat dihubungi SINDOnews, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: PDIP Pastikan Tak Ada Faksi-faksi di Pilkada Surabaya)
Adi mengaku belum mendengar alasan dan pertimbangan PDIP sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan rekomendasi kepada Eri. Menurutnya, dari sisi popularitas dan elektabilitas yang bersangkutan terbilang masih kalah jauh dengan figur lain termasuk di internal PDIP.
(Baca juga: Ini Daftar Lengkap Cakada PDIP Gelombang V di 21 Daerah)
Maka itu, Analis Politik asal UIN Jakarta ini menilai, PDIP butuh kerja keras memanangkan Pilkada Surabaya kali ini, karena yang dilawan figur kuat dan koalisi gajah. "Baru kali ini PDIP tak usung petahana di pilkada surabaya. Karena sebelumnya di pilkada 2015, 2010, dan 2005 pasti ada petahana yang diusung," ujar Adi.
Seperti diketahui, PDIP akhirnya mengusung Eri di Pilwalkot kota Surabaya. Eri dipasangkan dengan Sarmuji. Keputusan mengusung kader di luar PDIP dinilai langkah berani, mengingat masih banyak kader partai itu yang populer untuk diusung. Munculnya Eri dinilai tak lepas dari 'pengaruh' Risma.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda