Peringati HKSN 2024, Mensos Gus Ipul Hadiri Penyaluran Bansos PKH Sembako di Sleman
Kamis, 19 Desember 2024 - 21:12 WIB
“Harapan kita memang pemerintah juga melihat bahwa dengan adanya uang tunai ini pasti bapak-bapak, orang tua kita yang penerima ini melakukan aktivitas pembelian. Sehingga dengan adanya uang tunai ini pergerakan ekonomi di daerah akan terlihat,” sambung Haris.
PosIND juga memiliki keistimewaan lain dalam hal pertanggungjawaban terhadap pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial. PosIND melengkapi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan foto penerima dan geotagging lokasi saat bansos diserahkan.
Dengan demikian, pemberi kerja dapat memantau keakuratan penyaluran bansos secara realtime. “Dengan menyalurkan Bansos melalui PT Pos Indonesia (Persero) ini pemerintah bisa menyaksikan langsung, memonitor perkembangannya. Karena kami lengkapi penerima ini dengan foto, dan ada geotagging juga,” tuturnya.
Pendamping KPM yang ditemui usai pencairan Bansos Sri Lestari menjelaskan pemberian bansos ini sangat bermanfaat. Sri mendampingi ibunya yang sudah lanjut usia untuk menerima bansos. “Sangat membantu sekali, terutama untuk keluarga saya ya, karena saya masih mengurusi ibu saya. Kebetulan saya juga single parent. Anak saya dua. Jadi satu rumah saya, ibu saya, dan anak saya dua,” katanya.
Proses pencairan bansos ini, menurut Sri, cukup mudah. Dirinya hanya perlu datang ke Kantor Pos sesuai jadwal undangan dan membawa data diri. “Alhamdulillah, mudah. Kebetulan saya juga tempat tinggalnya nggak jauh dari Kantor Pos sini. Paling cuma bawa fotokopi KK, KTP asli saya, sama KTP asli Ibu saya,” katanya.
Sri berharap program bansos yang diterimanya itu akan terus dilanjutkan oleh pemerintah. “Mudah-mudahan bantuan ini berlanjut karena sangat membantu sekali untuk keluarga saya. Saya mengucapkan terima kasih untuk pemerintah yang sudah memperhatikan ibu-ibu lansia. Terima kasih untuk Kantorpos yang sudah melayani kami dengan mudah dan sangat bagus,” imbuhnya.
KPM lainnya, Supriyati, menuturkan pengalaman yang mirip dengan Sri. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya bansos. “Saya terbantu sekali dengan bansos ini. Uangnya saya pakai untuk membeli susu, untuk makan sehari-hari, membeli sayur mayur bergizi,” ungkapnya.
Mengenai proses pencairan dan bansos, Supriyati mengatakan dirinya mengambil di Kantor Pos. “Saya disuruh datang ke Kantorpos. Dikasih uang (Bansos PKH-Sembako). Saya bawa KTP, KK, surat undangan dari Kantorpos. Saya mendapatkan tiga kali bantuan. Terima kasih pemerintah dan Kantorpos atas bantuan ini,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Pendamping PKH Kapanewon Sleman Mu'alim Santosa mengungkapkan sebagai pendamping PKH, dirinya berkewajiban memberikan pendampingan kepada KPM mulai dari sosialisasi hingga pencairan bansos. “Untuk persiapan sehari-hari, kami dibagi menjadi beberapa wilayah dampingan, yaitu ada Kelurahan Catur Harjo, Triharjo, Trimulyo, Tridadi, dan Pandowo Harjo,” jelasnya.
PosIND juga memiliki keistimewaan lain dalam hal pertanggungjawaban terhadap pemberi kerja, dalam hal ini Kementerian Sosial. PosIND melengkapi data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan foto penerima dan geotagging lokasi saat bansos diserahkan.
Dengan demikian, pemberi kerja dapat memantau keakuratan penyaluran bansos secara realtime. “Dengan menyalurkan Bansos melalui PT Pos Indonesia (Persero) ini pemerintah bisa menyaksikan langsung, memonitor perkembangannya. Karena kami lengkapi penerima ini dengan foto, dan ada geotagging juga,” tuturnya.
KPM Rasakan Manfaat Bansos
Pendamping KPM yang ditemui usai pencairan Bansos Sri Lestari menjelaskan pemberian bansos ini sangat bermanfaat. Sri mendampingi ibunya yang sudah lanjut usia untuk menerima bansos. “Sangat membantu sekali, terutama untuk keluarga saya ya, karena saya masih mengurusi ibu saya. Kebetulan saya juga single parent. Anak saya dua. Jadi satu rumah saya, ibu saya, dan anak saya dua,” katanya.
Proses pencairan bansos ini, menurut Sri, cukup mudah. Dirinya hanya perlu datang ke Kantor Pos sesuai jadwal undangan dan membawa data diri. “Alhamdulillah, mudah. Kebetulan saya juga tempat tinggalnya nggak jauh dari Kantor Pos sini. Paling cuma bawa fotokopi KK, KTP asli saya, sama KTP asli Ibu saya,” katanya.
Sri berharap program bansos yang diterimanya itu akan terus dilanjutkan oleh pemerintah. “Mudah-mudahan bantuan ini berlanjut karena sangat membantu sekali untuk keluarga saya. Saya mengucapkan terima kasih untuk pemerintah yang sudah memperhatikan ibu-ibu lansia. Terima kasih untuk Kantorpos yang sudah melayani kami dengan mudah dan sangat bagus,” imbuhnya.
KPM lainnya, Supriyati, menuturkan pengalaman yang mirip dengan Sri. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya bansos. “Saya terbantu sekali dengan bansos ini. Uangnya saya pakai untuk membeli susu, untuk makan sehari-hari, membeli sayur mayur bergizi,” ungkapnya.
Mengenai proses pencairan dan bansos, Supriyati mengatakan dirinya mengambil di Kantor Pos. “Saya disuruh datang ke Kantorpos. Dikasih uang (Bansos PKH-Sembako). Saya bawa KTP, KK, surat undangan dari Kantorpos. Saya mendapatkan tiga kali bantuan. Terima kasih pemerintah dan Kantorpos atas bantuan ini,” tuturnya.
Sementara itu, Koordinator Pendamping PKH Kapanewon Sleman Mu'alim Santosa mengungkapkan sebagai pendamping PKH, dirinya berkewajiban memberikan pendampingan kepada KPM mulai dari sosialisasi hingga pencairan bansos. “Untuk persiapan sehari-hari, kami dibagi menjadi beberapa wilayah dampingan, yaitu ada Kelurahan Catur Harjo, Triharjo, Trimulyo, Tridadi, dan Pandowo Harjo,” jelasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda