Wamendagri Sebut ICMI Ciptakan Kaderisasi Pemimpin yang Berkarakter
Sabtu, 14 Desember 2024 - 14:29 WIB

Wamendagri Bima Arya Sugiarto dalam Silaknas ICMI 2024 dengan tema Simposium Nasional Indonesia Emas di IPB Convention Center Bogor, Jawa Barat. Foto/Ist
BOGOR - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) memiliki kemampuan mumpuni dalam menciptakan kaderisasi pemimpin yang berkarakter.
Pemimpin berkarakter yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal dengan kemampuan multidimensional diperlukan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pemimpin berkualitas dunia dengan kearifan lokal, punya kemampuan multidimensional, mewakili semua kepentingan, punya kapasitas sebagai solidarity maker dan juga administrator,” katanya pada acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2024 dengan tema “Simposium Nasional Indonesia Emas” di IPB Convention Center Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).
Bima mengungkapkan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi penerus seperti Gen Z dan milenial untuk menjadi pemimpin masa depan, seperti bupati, wali kota, gubernur, hingga menteri.
Minimnya ruang untuk kaderisasi generasi muda berisiko menghambat upaya memanfaatkan bonus demografi dan meraih visi Indonesia Emas. Dengan target ambisius yang telah ditetapkan, kaderisasi yang efektif menjadi kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa.
“ICMI sebetulnya memiliki ruang untuk bisa membangun tahapan-tahapan kaderisasi kepemimpinan,” ujarnya.
Dia juga menekankan, kawah candradimuka untuk kepemimpinan nasional bisa datang dari daerah mana saja. Tak hanya mereka yang telah menempuh pendidikan di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri untuk membangun Indonesia.
Namun, yang menjadi pertanyaan yaitu sejauh mana lulusan luar negeri bisa disiapkan menjadi kader yang berkarakter, beriman dan bertakwa, serta memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Pemimpin berkarakter yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal dengan kemampuan multidimensional diperlukan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pemimpin berkualitas dunia dengan kearifan lokal, punya kemampuan multidimensional, mewakili semua kepentingan, punya kapasitas sebagai solidarity maker dan juga administrator,” katanya pada acara Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI 2024 dengan tema “Simposium Nasional Indonesia Emas” di IPB Convention Center Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).
Bima mengungkapkan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi penerus seperti Gen Z dan milenial untuk menjadi pemimpin masa depan, seperti bupati, wali kota, gubernur, hingga menteri.
Minimnya ruang untuk kaderisasi generasi muda berisiko menghambat upaya memanfaatkan bonus demografi dan meraih visi Indonesia Emas. Dengan target ambisius yang telah ditetapkan, kaderisasi yang efektif menjadi kebutuhan mendesak bagi masa depan bangsa.
“ICMI sebetulnya memiliki ruang untuk bisa membangun tahapan-tahapan kaderisasi kepemimpinan,” ujarnya.
Dia juga menekankan, kawah candradimuka untuk kepemimpinan nasional bisa datang dari daerah mana saja. Tak hanya mereka yang telah menempuh pendidikan di dalam negeri, tapi juga dari luar negeri untuk membangun Indonesia.
Namun, yang menjadi pertanyaan yaitu sejauh mana lulusan luar negeri bisa disiapkan menjadi kader yang berkarakter, beriman dan bertakwa, serta memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa depan.
Lihat Juga :