Harmonisasi TNI-Polri Mendesak

Senin, 31 Agustus 2020 - 06:14 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan bahwa Prada MI mengalami kecelakaan tunggal dan tidak dikeroyok oleh siapa pun. Kepastian kecelakaan tunggal Prada MI itu setelah melakukan pendalaman dan penyelidikan fakta di lapangan. Di antaranya pemeriksaan saksi dan pemeriksaan rekaman kamera pemantau atau CCTV.

Merespons kasus tersebut, Panglima telah menginstruksikan Pangdam Jaya untuk melakukan pengusutan dan mencari kebenaran terkait kejadian tersebut. ”Saya perlu sampaikan kejadian Sabtu dini hari di wilayah Pasar Rebo dan Ciracas kemarin pagi saya perintahkan pada Komandan Garnisun tetap satu. Dalam hal ini Pangdam Jaya untuk mendalami terkait peristiwa di Pasar Rebo dan Ciracas,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa memohon maaf atas penyerangan Mapolsek Ciracas , Jakarta Timur. Dia mengakui sebagian besar pelaku merupakan prajurit angkatan darat. “Kami mohon maaf atas insiden itu, banyak korban baik dari masyarakat dan Polri. Kami pastikan, kami akan mengganti kerusakannya,” kata Andika di Mabes AD, Jakarta Pusat, kemarin. (Baca juga: Jadi Viral, Ini Kata Komnas PA Soal Larangan Kata Anjay)

Untuk mengungkapkan insiden tersebut, TNI AD telah membentuk tim khusus atau supervisi dipimpin langsung oleh Kapusten Polisi Militer Letjen TNI Eddy Rate Muis. Andika pun menegaskan, prajurit yang terlibat dalam penyerangan Mapolsek Ciracas bakal dipecat.

Dia bahkan mengancam akan memaksa mereka membayar ganti rugi segala kerusakan yang terjadi. “Lebih baik kita kehilangan prajurit yang terlibat, 31 atau berapa pun, daripada Angkatan Darat dibuat malu, tidak sesuai sumpah prajurit,” tegas Andika.

Dia kemudian menandaskan,setiap prajurit yang bersalah tidak akan ditoleransi. Selain dipecat dan dipaksa mengganti rugi, mereka juga dipastikan ditahan sesuai dengan hukum militer yang ada. Terhadap hukum tegas ini, Andika mengharapkan semua prajurit Angkatan Darat mematuhi itu. “Jangan macam-macam di negeri ini. Ini negara hukum,” tegasnya.

Andika juga memastikan Pangdam Jaya akan merampungkan segala inventaris kerugian hingga nilainya. Dari situ hasil kerugian akan dibagikan kepada seluruh prajurit yang terlibat. “Kalau soal tersulut, itu masing-masing prajurit, yang jelas tindakan apa yang dilakukan itu, tanggung jawab. Soal hoaks itu salah sendiri, yang jelas itu risiko mereka,” kata Andika.

Berawal dari Hoaks

Aksi anarkistis yang ditengarai melibatkan prajurit TNI AD, yang merusak dan membakar Mapolsek Ciracas, Sabtu (29/8/2020) dini hari, itu berawal dari ada salah informasi soal pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI Prada MI di Jalan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur pada Kamis, 27 Agustus 2020 malam. Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah yang bersangkutan terlibat kecelakaan kendaraan bermotor. (Baca juga: Begini Cara Mencegah Kanker Usus)

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman menjelaskan, berdasarkan hasil kamera CCTV dari tempat kejadian jelas memperlihatkan Prada MI mengalami insiden kecelakaan. “Namun, informasi yang diberikan Prada MI ke rekan-rekannya adalah informasi yang salah sehingga diterima oleh kawan-kawannya mendapatkan informasi yang salah,” kata Dudung di Makodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, kemarin.

Berbekal jiwa korsa yang selalu diagung-agungkan oleh oknum anggota TNI itu ratusan orang tersebut kemudian mengatur jadwal untuk melakukan penyerangan dan perusakan ke Mapolsek Ciracas. Sebab, lanjut dia, berdasarkan informasi salah itu kelompok massa tersebut mendatangi Mapolsek Ciracas guna mencari pelaku pengeroyokan terhadapnya.

“Jiwa korsa yang berlebihan dan tidak terkendali yang tidak menerima informasi yang tidak akurat sehingga melakukan tindakan anarkistis,” ujarnya.

Dudung menuturkan, sebelum kejadian anarkistis itu berlangsung. Dandim 05/05 Jakarta Timur sudah datang ke tempat kejadian untuk meluruskan informasi salah tersebut. Namun, rekan Prada MI tak menerima pengarahan dandim sehingga mendatangi Mapolsek Ciracas. “Mereka tidak mengindahkan dan melakukan kegiatan tersebut,” ucapnya. (Lihat videonya: Polsek Ciracas Dibakar Gerombolan Orang Tak Dikenal)

Adapun Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI menggelar press release kasus penyerangan di Mapolsek Ciracas. Komandan Puspom Mayjen TNI Eddy Rate Muis mengungkapkan, penyelidikan melibatkan tim gabungan Polda Metro Jaya dan Pomdam Jaya. (Kiswondari/Abdul Rochim/Sucipto)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More