Persepi Didorong Turun Tangan soal Perbedaan Hasil Survei Pilgub Jateng
Senin, 18 November 2024 - 09:37 WIB
"Sebagai bagian dari anggota PERSEPI, Indikator Politik siap diaudit oleh Dewan Etik. Indikator terikat kode etik agar siap mempertanggungjawabkan datanya. Kami takkan mengundurkan diri sebelum diperiksa," ujar Burhanuddin dikonfirmasi terpisah.
Dia menjelaskan, sebenarnya perbedaan antara SMRC dan Indikator dalam survei di Jawa Tengah bisa dijelaskan karena perbedaan proporsi responden yang menjawab “tidak tahu/tidak jawab” (TT/TJ).
Dia menerangkan, dalam survei Indikator TT/TJ mencapai 9,35%, sementara SMRC hanya 2,6%. Dalam survei SMRC, TT/TJ yang lebih rendah sepertinya cenderung mengarah ke Andika.
"Tapi secara umum selesai antara Andika vs Luthfi baik dalam survei SMRC maupun Indikator masih dalam margin of error yang ditetapkan oleh kedua lembaga, sehingga kita sama-sama tidak bisa menyimpulkan secara konklusif siapa yang unggul," ungkapnya.
Dia melanjutkan, SMRC maupun Indikator kesimpulannya sama bahwa kita tidak bisa mengatakan Luthfi atau Andika yang menang di Jateng karena selisihnya too close to call.
"Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan kasus LSI versus Poltracking dan PPI dalam survei Jakarta yang jelas terbalik dan selisih antara Ridwan Kamil vs Pramono signifikan secara statistik. Apa pun Indikator siap dipanggil oleh Dewan Etik," pungkasnya.
Dia menjelaskan, sebenarnya perbedaan antara SMRC dan Indikator dalam survei di Jawa Tengah bisa dijelaskan karena perbedaan proporsi responden yang menjawab “tidak tahu/tidak jawab” (TT/TJ).
Dia menerangkan, dalam survei Indikator TT/TJ mencapai 9,35%, sementara SMRC hanya 2,6%. Dalam survei SMRC, TT/TJ yang lebih rendah sepertinya cenderung mengarah ke Andika.
"Tapi secara umum selesai antara Andika vs Luthfi baik dalam survei SMRC maupun Indikator masih dalam margin of error yang ditetapkan oleh kedua lembaga, sehingga kita sama-sama tidak bisa menyimpulkan secara konklusif siapa yang unggul," ungkapnya.
Dia melanjutkan, SMRC maupun Indikator kesimpulannya sama bahwa kita tidak bisa mengatakan Luthfi atau Andika yang menang di Jateng karena selisihnya too close to call.
"Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan kasus LSI versus Poltracking dan PPI dalam survei Jakarta yang jelas terbalik dan selisih antara Ridwan Kamil vs Pramono signifikan secara statistik. Apa pun Indikator siap dipanggil oleh Dewan Etik," pungkasnya.
(abd)
tulis komentar anda