Resmikan Edu Wisata, Mendes Harap Desa Maksimalkan Potensi Unggulan
Kamis, 14 November 2024 - 08:10 WIB
TANGERANG - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT ) Yandri Susanto mengatakan, akan terus bergerak dari desa ke desa di seluruh Indonesia. Ini karena desa-desa memiliki potensi unggulan.
Mendes Yandri mengungkapkan hal itu saat meresmikan Edu Wisata Agrobisnis Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa. "Saya akan terus akan bergerak dari desa ke desa wilayah Indonesia. Melihat potensi desa Sodong luar biasa melihat potensi tadi saya minta potensi yang ada dimaksimalkan," katanya, Rabu (13/11/2024).
Pemerintah selama ini memang memberikan perhatian serius kepada desa. Untuk memajukan desa, saat ini Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Ada lima kementerian yang dimandatkan untuk menjalankan program ini, yaitu Kemendesa PDT, Kemendagri, Kemenko PMK, Kemenkeu, dan Bappenas. Program ini untuk membuat belanja desa berkualitas sesuai dengan kompetensi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Yandri mengimbau Pejabat Bupati Tangerang dan jajaran untuk lakukan pemetaan potensi unggulan yang dimiliki oleh desa. Pemetaan ini untuk mengetahui potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh setiap desa di Tangerang
Baca Juga: Respons Mendes PDT Terkait Dana Desa Rawan Dikorupsi
“Jika potensinya sudah diketahui maka tinggal diperkuat dan beragam potensi yang dimiliki maka desa didorong menjadi penyuplai Program Makan Bergizi Gratis (MBG),” katanya.
Dengan potensi yang dimiliki desa-desa, Yandri berharap, MBG tidak sama jenisnya. “Misalnya tomat, semua orang ngamuk dikasih tomat dan itu bisa terjadi inflasi, cuma kalau ditata bisa saling melengkapi. Bahkan tidak akan terjadi tumpukan produksi. Sehingga nanti masing-masing desa mempunyai unggulan untuk suplai MBG," paparnya.
Apalagi, ia sudah menandatangani prasasti eduwisata. Ini bukan hanya wilayah pendidikan tentang wisata pertanian tapi juga dapat menghasilkan kesejahteraan desa.
"Desa Sodong jadi perlu ditata sedemikian rupa sarana dan prasananya dan itu tidak boleh dimonopoli satu pihak. Harus kerjasama, kolaborasi antar warga, jadi nanti manfaatnya bisa dirasakan oleh warga yang ada di Desa Sodong," kata Mendes Yandri.
Yandri mendorong Desa Sodong untuk maksimalkan lahan sekitar enam hektare itu dengan beragam fasilitas agak menarik masyarakat untuk menyambangi Eduwisata itu. Selain bisa dikelola oleh BUMDes, eduwisata ini juga dapat berkolaborasi dengan swasta dan BUMN yang ada. “Mungkin perusahaan-perusahaan sekitar dengan memanfaatkan program CSR,” ujarnya.
Mendes Yandri mengungkapkan hal itu saat meresmikan Edu Wisata Agrobisnis Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa. "Saya akan terus akan bergerak dari desa ke desa wilayah Indonesia. Melihat potensi desa Sodong luar biasa melihat potensi tadi saya minta potensi yang ada dimaksimalkan," katanya, Rabu (13/11/2024).
Pemerintah selama ini memang memberikan perhatian serius kepada desa. Untuk memajukan desa, saat ini Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) membuat Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD).
Ada lima kementerian yang dimandatkan untuk menjalankan program ini, yaitu Kemendesa PDT, Kemendagri, Kemenko PMK, Kemenkeu, dan Bappenas. Program ini untuk membuat belanja desa berkualitas sesuai dengan kompetensi masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Yandri mengimbau Pejabat Bupati Tangerang dan jajaran untuk lakukan pemetaan potensi unggulan yang dimiliki oleh desa. Pemetaan ini untuk mengetahui potensi dan kekayaan yang dimiliki oleh setiap desa di Tangerang
Baca Juga: Respons Mendes PDT Terkait Dana Desa Rawan Dikorupsi
“Jika potensinya sudah diketahui maka tinggal diperkuat dan beragam potensi yang dimiliki maka desa didorong menjadi penyuplai Program Makan Bergizi Gratis (MBG),” katanya.
Dengan potensi yang dimiliki desa-desa, Yandri berharap, MBG tidak sama jenisnya. “Misalnya tomat, semua orang ngamuk dikasih tomat dan itu bisa terjadi inflasi, cuma kalau ditata bisa saling melengkapi. Bahkan tidak akan terjadi tumpukan produksi. Sehingga nanti masing-masing desa mempunyai unggulan untuk suplai MBG," paparnya.
Apalagi, ia sudah menandatangani prasasti eduwisata. Ini bukan hanya wilayah pendidikan tentang wisata pertanian tapi juga dapat menghasilkan kesejahteraan desa.
"Desa Sodong jadi perlu ditata sedemikian rupa sarana dan prasananya dan itu tidak boleh dimonopoli satu pihak. Harus kerjasama, kolaborasi antar warga, jadi nanti manfaatnya bisa dirasakan oleh warga yang ada di Desa Sodong," kata Mendes Yandri.
Yandri mendorong Desa Sodong untuk maksimalkan lahan sekitar enam hektare itu dengan beragam fasilitas agak menarik masyarakat untuk menyambangi Eduwisata itu. Selain bisa dikelola oleh BUMDes, eduwisata ini juga dapat berkolaborasi dengan swasta dan BUMN yang ada. “Mungkin perusahaan-perusahaan sekitar dengan memanfaatkan program CSR,” ujarnya.
(cip)
tulis komentar anda