Lepas 399 Calon Pekerja Migran ke Korsel, Wamen PPMI Berikan 6 Pesan Penting
Senin, 11 November 2024 - 10:48 WIB
Christina juga menyoroti pentingnya mengelola penghasilan dengan bijak. Sebagai pekerja migran yang mendapatkan gaji lebih besar dibandingkan di Indonesia, mereka diharapkan mampu menabung dan berinvestasi untuk masa depan setelah masa kontrak berakhir.
“Penghasilan yang kalian dapatkan bisa mengubah hidup. Jangan habiskan semua, tapi sisihkan untuk ditabung atau investasi. Kita ingin kalian pulang nanti bukan hanya membawa cerita, tetapi juga modal untuk usaha atau pendidikan anak-anak,” pesan Christina.
Wamen PPMI juga mengingatkan mematuhi aturan hukum di negara tujuan adalah tanggung jawab penting yang harus mereka junjung tinggi. Pelanggaran sekecil apa pun dapat memengaruhi status pekerjaan mereka.
“Patuhi hukum di sana. Sekecil apa pun pelanggaran, bisa berdampak besar dan merugikan. Jaga diri dan patuhi aturan agar kalian bisa bekerja dengan aman,” imbuhnya.
Christina menyarankan agar para pekerja migran segera mendaftar di aplikasi Peduli WNI setibanya di Korea Selatan. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pemerintah dalam memantau keberadaan dan kondisi para pekerja migran jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan.
“Melalui aplikasi ini, kita bisa segera memberikan bantuan jika ada situasi darurat. Pendaftaran ini bukan hanya formalitas, tapi langkah penting dalam menjaga keselamatan kalian,” tegasnya.
Selama bekerja di luar negeri, Christina berharap para pekerja migran dapat memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka, baik secara formal maupun nonformal. Salah satu program yang ia anjurkan adalah pendidikan jarak jauh di Universitas Terbuka, yang dapat membantu mereka menambah skill yang nantinya berguna saat pulang ke Indonesia.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Semakin banyak skill yang kalian miliki, semakin banyak pilihan untuk masa depan,” ujar Christina.
Christina menegaskan pemerintah terus bekerja keras untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja migran. Pemerintah juga berkomitmen memperluas pasar kerja di negara-negara yang memiliki sistem perlindungan tenaga kerja yang kuat, seperti Korea Selatan. Ini dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian dan perwakilan di luar negeri, yang aktif berkoordinasi untuk melindungi pekerja Indonesia.
“Kami berupaya menciptakan peluang yang lebih luas dan lebih aman bagi para pekerja migran Indonesia, sehingga mereka bisa meraih kehidupan yang layak tanpa kekhawatiran akan keselamatan,” tambahnya.
“Penghasilan yang kalian dapatkan bisa mengubah hidup. Jangan habiskan semua, tapi sisihkan untuk ditabung atau investasi. Kita ingin kalian pulang nanti bukan hanya membawa cerita, tetapi juga modal untuk usaha atau pendidikan anak-anak,” pesan Christina.
Wamen PPMI juga mengingatkan mematuhi aturan hukum di negara tujuan adalah tanggung jawab penting yang harus mereka junjung tinggi. Pelanggaran sekecil apa pun dapat memengaruhi status pekerjaan mereka.
“Patuhi hukum di sana. Sekecil apa pun pelanggaran, bisa berdampak besar dan merugikan. Jaga diri dan patuhi aturan agar kalian bisa bekerja dengan aman,” imbuhnya.
Christina menyarankan agar para pekerja migran segera mendaftar di aplikasi Peduli WNI setibanya di Korea Selatan. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan pemerintah dalam memantau keberadaan dan kondisi para pekerja migran jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan.
“Melalui aplikasi ini, kita bisa segera memberikan bantuan jika ada situasi darurat. Pendaftaran ini bukan hanya formalitas, tapi langkah penting dalam menjaga keselamatan kalian,” tegasnya.
Selama bekerja di luar negeri, Christina berharap para pekerja migran dapat memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan mereka, baik secara formal maupun nonformal. Salah satu program yang ia anjurkan adalah pendidikan jarak jauh di Universitas Terbuka, yang dapat membantu mereka menambah skill yang nantinya berguna saat pulang ke Indonesia.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Semakin banyak skill yang kalian miliki, semakin banyak pilihan untuk masa depan,” ujar Christina.
Christina menegaskan pemerintah terus bekerja keras untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja migran. Pemerintah juga berkomitmen memperluas pasar kerja di negara-negara yang memiliki sistem perlindungan tenaga kerja yang kuat, seperti Korea Selatan. Ini dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian dan perwakilan di luar negeri, yang aktif berkoordinasi untuk melindungi pekerja Indonesia.
“Kami berupaya menciptakan peluang yang lebih luas dan lebih aman bagi para pekerja migran Indonesia, sehingga mereka bisa meraih kehidupan yang layak tanpa kekhawatiran akan keselamatan,” tambahnya.
tulis komentar anda