Mentan Amran Tegaskan Tidak Ada Toleransi untuk Korupsi di Kementerian Pertanian
Rabu, 30 Oktober 2024 - 12:04 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berkomitmen penuh untuk memberantas praktik korupsi, nepotisme, dan kolusi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan). Penandatanganan pakta integritas oleh pejabat Eselon I di lingkup Kementan menjadi wujud nyata komitmen seluruh jajaran Kementan dalam menjaga integritas dan transparansi sebagai dasar pelaksanaan tugas.
Selain penandatanganan pakta integritas, Kementan juga menyelenggarakan penandatanganan Komitmen Penerapan Core Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding 'Bangga Melayani Bangsa'. Kegiatan ini dihadiri oleh mitra pertanian, termasuk pengusaha, sebagai wujud dukungan dalam mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi dan menciptakan tata kelola yang bersih di sektor pertanian.
Mentan Amran menggarisbawahi bahwa pemberantasan korupsi bukan sekadar jargon, tetapi langkah konkret untuk memastikan akuntabilitas di Kementan.
“Kita tidak boleh bermain-main. Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus melakukan pencegahan dan menghentikan praktik korupsi, nepotisme, dan kolusi. Itu semua tidak boleh terjadi,” ujarnya saat memberikan arahan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (29/10/2024)
Menurutnya, pakta integritas bukan hanya simbol, tetapi janji seluruh pejabat dan pegawai Kementan untuk bekerja dengan jujur, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Mentan Amran juga menekankan pentingnya mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk penyalahgunaan wewenang dan praktik percaloan dalam proyek atau pengadaan.
“Tidak boleh ada yang menggoda Kementan, dan Kementan juga tidak boleh tergoda untuk bermain-main. Kami berharap Kementan dapat mencapai swasembada pangan secara terhormat,” ujarnya menegaskan.
Mentan Amran juga memberikan peringatan kepada para pengusaha, “Bagi pengusaha yang membawa calo, akan saya blacklist,” katanya.
Ia menegaskan bahwa integritas adalah kunci dalam mencapai ketahanan pangan nasional, dan aparatur yang berintegritas tinggi akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pencapaian visi Kementan.
“Saya menginginkan komitmen penuh dari seluruh jajaran Kementan untuk bekerja secara profesional dan menghindari praktik korupsi. Harta yang berlimpah tidak ada artinya jika kehormatan kita ternoda. Kita harus bekerja sama untuk membangun reputasi yang baik bagi anak cucu kita di masa depan,” tutur Mentan Amran.
Dengan pakta integritas ini, Kementan bertekad untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui pelayanan publik yang bersih dan berintegritas, serta membangun tata kelola yang lebih transparan di masa depan.
Sebelumnya, Mentan Amran telah mengambil langkah tegas dengan mencopot seorang pejabat Eselon II di Kementan yang terbukti terlibat dalam praktik korupsi. Langkah ini diambil sebagai upaya menegakkan integritas dan transparansi di sektor pertanian, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi di seluruh jajaran pemerintahan.
Selain penandatanganan pakta integritas, Kementan juga menyelenggarakan penandatanganan Komitmen Penerapan Core Values ASN BerAKHLAK dan Employer Branding 'Bangga Melayani Bangsa'. Kegiatan ini dihadiri oleh mitra pertanian, termasuk pengusaha, sebagai wujud dukungan dalam mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi dan menciptakan tata kelola yang bersih di sektor pertanian.
Mentan Amran menggarisbawahi bahwa pemberantasan korupsi bukan sekadar jargon, tetapi langkah konkret untuk memastikan akuntabilitas di Kementan.
“Kita tidak boleh bermain-main. Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus melakukan pencegahan dan menghentikan praktik korupsi, nepotisme, dan kolusi. Itu semua tidak boleh terjadi,” ujarnya saat memberikan arahan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa (29/10/2024)
Menurutnya, pakta integritas bukan hanya simbol, tetapi janji seluruh pejabat dan pegawai Kementan untuk bekerja dengan jujur, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik. Mentan Amran juga menekankan pentingnya mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk penyalahgunaan wewenang dan praktik percaloan dalam proyek atau pengadaan.
“Tidak boleh ada yang menggoda Kementan, dan Kementan juga tidak boleh tergoda untuk bermain-main. Kami berharap Kementan dapat mencapai swasembada pangan secara terhormat,” ujarnya menegaskan.
Mentan Amran juga memberikan peringatan kepada para pengusaha, “Bagi pengusaha yang membawa calo, akan saya blacklist,” katanya.
Ia menegaskan bahwa integritas adalah kunci dalam mencapai ketahanan pangan nasional, dan aparatur yang berintegritas tinggi akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pencapaian visi Kementan.
“Saya menginginkan komitmen penuh dari seluruh jajaran Kementan untuk bekerja secara profesional dan menghindari praktik korupsi. Harta yang berlimpah tidak ada artinya jika kehormatan kita ternoda. Kita harus bekerja sama untuk membangun reputasi yang baik bagi anak cucu kita di masa depan,” tutur Mentan Amran.
Dengan pakta integritas ini, Kementan bertekad untuk terus meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui pelayanan publik yang bersih dan berintegritas, serta membangun tata kelola yang lebih transparan di masa depan.
Sebelumnya, Mentan Amran telah mengambil langkah tegas dengan mencopot seorang pejabat Eselon II di Kementan yang terbukti terlibat dalam praktik korupsi. Langkah ini diambil sebagai upaya menegakkan integritas dan transparansi di sektor pertanian, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi di seluruh jajaran pemerintahan.
(ars)
Lihat Juga :
tulis komentar anda