Denny JA Bentuk Forum Kreator Era AI Dukung Inovasi dan Kreativitas di Indonesia
Senin, 16 September 2024 - 20:15 WIB
JAKARTA - Denny JA meluncurkan inisiatif terbaru yang revolusioner, forum Kreator di Era AI (KEA). Forum ini bertujuan untuk menghubungkan berbagai kreator dari berbagai disiplin ilmu dalam era kecerdasan buatan yang tengah berkembang pesat.
"Artificial Intelligence sudah memasuki setiap aspek peradaban kita dan akan membawa perubahan yang jauh lebih signifikan daripada listrik, mesin uap, atau teknologi cetak," ujar Denny JA dalam keterangannya, Senin (16/9/2024).
"Untuk itu, kami membentuk KEA sebagai wadah bagi para kreator untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai pemanfaatan AI dalam karya mereka," sambungnya.
Denny menjelaskan KEA tidak hanya terbuka untuk penulis tetapi juga untuk pelukis, musisi, pembuat film, teater, dan game developer. Di forum ini mereka menambah ilmu pengetahuan, sharing pengalaman soal apa yang bisa didayagunakan dari AI untuk karya mereka.
Forum ini akan menjangkau 6 pulau dari Sumatera, Jawa, Bali-NTT-NTB, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Forum ini juga akan menjangkau 38 provinsi seluruh Indonesia.
Denny JA mengemukakan tiga alasan mengapa forum untuk sharing soal AI di antara para kreator dan publik luas diperlukan. Pertama, percepatan kreativitas. AI dapat mempercepat proses kreatif dalam berbagai bentuk, mulai dari penulisan hingga pembuatan musik.
"Contoh konkret adalah seorang penulis yang dapat memanfaatkan AI untuk menyusun draf awal yang kemudian dipoles dengan sentuhan pribadi. Misalnya, seorang penulis dapat menggunakan AI untuk menyusun draf cepat, yang kemudian diperhalus secara manual," jelasnya.
Kedua, inovasi tak terbatas. AI membuka peluang inovasi di berbagai bidang seni, memungkinkan kreator menciptakan karya yang sebelumnya tak terbayangkan. "Contohnya, musisi dapat menggunakan AI untuk menciptakan suara atau komposisi musik baru yang unik," ucapnya.
Ketiga adalah kolaborasi global. Menurutnya, AI memungkinkan kolaborasi tanpa batas geografis, menghubungkan kreator dari seluruh dunia.
"Seorang pembuat film di Indonesia bisa bekerja dengan animator dari belahan dunia lain melalui platform AI, menghasilkan karya bersama dengan lebih efisien. Forum dengan skala nasional, dan pelan-pelan akan global ini, dengan AI sebagai perekatnya adalah forum yang tepat waktu," pungkasnya.
"Artificial Intelligence sudah memasuki setiap aspek peradaban kita dan akan membawa perubahan yang jauh lebih signifikan daripada listrik, mesin uap, atau teknologi cetak," ujar Denny JA dalam keterangannya, Senin (16/9/2024).
"Untuk itu, kami membentuk KEA sebagai wadah bagi para kreator untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai pemanfaatan AI dalam karya mereka," sambungnya.
Denny menjelaskan KEA tidak hanya terbuka untuk penulis tetapi juga untuk pelukis, musisi, pembuat film, teater, dan game developer. Di forum ini mereka menambah ilmu pengetahuan, sharing pengalaman soal apa yang bisa didayagunakan dari AI untuk karya mereka.
Forum ini akan menjangkau 6 pulau dari Sumatera, Jawa, Bali-NTT-NTB, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua. Forum ini juga akan menjangkau 38 provinsi seluruh Indonesia.
Denny JA mengemukakan tiga alasan mengapa forum untuk sharing soal AI di antara para kreator dan publik luas diperlukan. Pertama, percepatan kreativitas. AI dapat mempercepat proses kreatif dalam berbagai bentuk, mulai dari penulisan hingga pembuatan musik.
"Contoh konkret adalah seorang penulis yang dapat memanfaatkan AI untuk menyusun draf awal yang kemudian dipoles dengan sentuhan pribadi. Misalnya, seorang penulis dapat menggunakan AI untuk menyusun draf cepat, yang kemudian diperhalus secara manual," jelasnya.
Kedua, inovasi tak terbatas. AI membuka peluang inovasi di berbagai bidang seni, memungkinkan kreator menciptakan karya yang sebelumnya tak terbayangkan. "Contohnya, musisi dapat menggunakan AI untuk menciptakan suara atau komposisi musik baru yang unik," ucapnya.
Ketiga adalah kolaborasi global. Menurutnya, AI memungkinkan kolaborasi tanpa batas geografis, menghubungkan kreator dari seluruh dunia.
"Seorang pembuat film di Indonesia bisa bekerja dengan animator dari belahan dunia lain melalui platform AI, menghasilkan karya bersama dengan lebih efisien. Forum dengan skala nasional, dan pelan-pelan akan global ini, dengan AI sebagai perekatnya adalah forum yang tepat waktu," pungkasnya.
(cip)
tulis komentar anda