Respons Nadiem Dikritisi JK karena Jarang Ngantor dan Turun ke Lapangan
Rabu, 11 September 2024 - 22:31 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim enggan menanggapi kritik mantan Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla (JK) . Diketahui, JK mengkritik kinerja Nadiem lantaran jarang turun ke lapangan dan jarang ngantor.
Hal itu menyebabkan anggaran tidak tersalurkan dengan baik ke masyarakat. Namun, Nadiem bungkam dan enggan merespons kritik tersebut.
Saat ditemui awak media usai rapat bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Nadiem enggan melempar komentar. Ia hanya menyampaikan, telah melangsungkan rapat terakhir dengan Komisi X DPR RI.
"Ya tadi baru raker terakhir kami (Kemendikbud Ristek bersama Komisi X)," singkat Nadiem sambil berjalan ke arah mobilnya yang telah menunggu di depan lobby Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Sambil berjalan dengan pengawalan sejumlah ajudan, Nadiem bergeming kala ditanya responsnya atas kritikan JK. Nadiem yang mengenakan batik lengan panjang berwarna merah muda dan celana panjang hitam hanya berlalu tidak bersuara.
Kendati begitu, Nadiem sempat menyinggung banyaknya kritikan atas kinerja saat rapay kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Hal itu bermula kala Nadiem ucapkan terima kasih kepada Komisi X DPR yang telah menjadi mitra kerjanya selama lima tahun terakhir.
Lantas Nadiem menyebut, kritikan yang masuk terhadap kementeriannya itu akan bisa menjadi lebih baik lagi untuknya dan jajaran Kemendikbudristek.
"Saya jujur saja, wlaupun banyak sekali tantangan perdebatan, tantangan kritik, yang kadang-kadang tajam yang dilontarkan ke kami dan tim kami. Terus terang kritik dan semua masukan itu membuat kita sebagai tim manajemen di Kemdikbudristek lebih baik dan setiap hari tertantang untuk menjadi lebih baik untuk melayani para konstituen kita di bidang pendidikan," ujarnya.
"Dan Komisi X dengan semua kritikannya tetap menjadi mitra yang selalu berjuang bersama. Itu yang saya sadari bahwa misinya itu sama, hatinya ada di tempat yang sama dan itu yang membuka mungkin harapannya bisa menjadi contoh ya dari kemitraan antara komisi dan kementerian di mana karena kemitraan itu kita bisa mencapai hal-hal yang mungkin lima tahun yang lalu tidak mungkin kita pikirkan," sambungnya.
Hal itu menyebabkan anggaran tidak tersalurkan dengan baik ke masyarakat. Namun, Nadiem bungkam dan enggan merespons kritik tersebut.
Saat ditemui awak media usai rapat bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Nadiem enggan melempar komentar. Ia hanya menyampaikan, telah melangsungkan rapat terakhir dengan Komisi X DPR RI.
"Ya tadi baru raker terakhir kami (Kemendikbud Ristek bersama Komisi X)," singkat Nadiem sambil berjalan ke arah mobilnya yang telah menunggu di depan lobby Gedung Nusantara I DPR, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Sambil berjalan dengan pengawalan sejumlah ajudan, Nadiem bergeming kala ditanya responsnya atas kritikan JK. Nadiem yang mengenakan batik lengan panjang berwarna merah muda dan celana panjang hitam hanya berlalu tidak bersuara.
Kendati begitu, Nadiem sempat menyinggung banyaknya kritikan atas kinerja saat rapay kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Hal itu bermula kala Nadiem ucapkan terima kasih kepada Komisi X DPR yang telah menjadi mitra kerjanya selama lima tahun terakhir.
Lantas Nadiem menyebut, kritikan yang masuk terhadap kementeriannya itu akan bisa menjadi lebih baik lagi untuknya dan jajaran Kemendikbudristek.
"Saya jujur saja, wlaupun banyak sekali tantangan perdebatan, tantangan kritik, yang kadang-kadang tajam yang dilontarkan ke kami dan tim kami. Terus terang kritik dan semua masukan itu membuat kita sebagai tim manajemen di Kemdikbudristek lebih baik dan setiap hari tertantang untuk menjadi lebih baik untuk melayani para konstituen kita di bidang pendidikan," ujarnya.
"Dan Komisi X dengan semua kritikannya tetap menjadi mitra yang selalu berjuang bersama. Itu yang saya sadari bahwa misinya itu sama, hatinya ada di tempat yang sama dan itu yang membuka mungkin harapannya bisa menjadi contoh ya dari kemitraan antara komisi dan kementerian di mana karena kemitraan itu kita bisa mencapai hal-hal yang mungkin lima tahun yang lalu tidak mungkin kita pikirkan," sambungnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda