Closing Statement Rocky Gerung Ini Bikin Semua Pembicara Terdiam
Sabtu, 07 September 2024 - 12:40 WIB
JAKARTA - Akademisi Rocky Gerung menceramahi semua pembicara yang hadir dalam program Rakyat Bersuara iNews TV bertajuk 'Banyak Drama Jelang Pilkada, Kenapa?' yang ditayangkan, Selasa (3/9/2024) malam. Rocky menjelaskan alasannya selama ini mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagai seorang dosen, kata Rocky, dirinya berpikir bahwa politik harus diasuh dengan force of better argument. Tidak ada sentimen pada wilayah tersebut. Kritikan pedas kepada Presiden Jokowi ditujukan pada jabatannya bukan pribadi Jokowi sebagai manusia.
"Saya memilih untuk menghina Presiden Jokowi, bukan Jokowi sebagai persona, yang saya hina jabatan dia. (Ada yang bilang) Rocky Gerung menghina presiden, loh presiden bukan orang, presiden itu fungsi, jabatan," kata Rocky Gerung dikutip, Sabtu (7/9/2024).
Menurut Rocky Gerung, presiden sebagai jabatan tidak memiliki martabat. Presiden memiliki martabat ketika menjalankan fungsi sebagai raja, karena tubuh publiknya menyatu dengan tubuh private. Rocky menegaskan bahwa martabat itu hanya ada pada orang, yang disebutnya sebagai human dignity.
"Saya menghargai manusianya bukan jabatannya itu itu yang musti jelas," katanya.
Mantan pengajar filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu menegaskan bahwa kritik terhadap Presiden Jokowi didasarkan pada metodologis yang jelas. Ia menyatakan tidak ada kebencian kepada Jokowi sebagai manusia.
"Kaesang menikah saya diundang oleh keluarga Jokowi. Anies telepon dari Jogja, Rock di mana Rock, kenapa? Gua itu sudah 3 jam belum bisa ketemu Jokowi karena musti ngantre. Gua bilang, gua diundang malam hari ya bisa langsung masuk tuh. Nggak ada problem," tutur Rocky.
Bahkan, Gibran ketika masih menjabat Wali Kota Solo, kata Rocky, pernah bertandang ke kediamannya untuk belajar. Dalam kunjungan itu, Gibran minta dikritik, sehingga Rocky pun memberikan kritik kepada Gibran, bahkan iparnya, Bobby Nasution yang menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Sebagai seorang dosen, kata Rocky, dirinya berpikir bahwa politik harus diasuh dengan force of better argument. Tidak ada sentimen pada wilayah tersebut. Kritikan pedas kepada Presiden Jokowi ditujukan pada jabatannya bukan pribadi Jokowi sebagai manusia.
"Saya memilih untuk menghina Presiden Jokowi, bukan Jokowi sebagai persona, yang saya hina jabatan dia. (Ada yang bilang) Rocky Gerung menghina presiden, loh presiden bukan orang, presiden itu fungsi, jabatan," kata Rocky Gerung dikutip, Sabtu (7/9/2024).
Menurut Rocky Gerung, presiden sebagai jabatan tidak memiliki martabat. Presiden memiliki martabat ketika menjalankan fungsi sebagai raja, karena tubuh publiknya menyatu dengan tubuh private. Rocky menegaskan bahwa martabat itu hanya ada pada orang, yang disebutnya sebagai human dignity.
"Saya menghargai manusianya bukan jabatannya itu itu yang musti jelas," katanya.
Mantan pengajar filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu menegaskan bahwa kritik terhadap Presiden Jokowi didasarkan pada metodologis yang jelas. Ia menyatakan tidak ada kebencian kepada Jokowi sebagai manusia.
"Kaesang menikah saya diundang oleh keluarga Jokowi. Anies telepon dari Jogja, Rock di mana Rock, kenapa? Gua itu sudah 3 jam belum bisa ketemu Jokowi karena musti ngantre. Gua bilang, gua diundang malam hari ya bisa langsung masuk tuh. Nggak ada problem," tutur Rocky.
Bahkan, Gibran ketika masih menjabat Wali Kota Solo, kata Rocky, pernah bertandang ke kediamannya untuk belajar. Dalam kunjungan itu, Gibran minta dikritik, sehingga Rocky pun memberikan kritik kepada Gibran, bahkan iparnya, Bobby Nasution yang menjabat sebagai Wali Kota Medan.
tulis komentar anda