Survei Pilgub Papua Tengah, Willem Wandik-Aloysius Giyai Unggul
Senin, 02 September 2024 - 18:20 WIB
Selain itu, kata dia, Willem memiliki kemampuan personal, memiliki empati dan sering membantu orang lain. Hal ini terkait dengan gaya kepemimpinan Willem Wandik saat menjabat sebagai Bupati Puncak.
Dia melanjutkan, ketiga tokoh bakal cagub lainnya masuk masuk dalam kategori popularitas perceived (dikenal tapi tidak disukai) karena reputasinya yang kurang positif dan merugikan perilaku pribadinya. Dia memberikan contoh, mantan Wamendagri Jhon Wempi Wetipo terkenal karena dilaporkan ke Bareskrim oleh mantan istri bernama Yakoba.
Dino menjelaskan, survei itu dilakukan pada 24 Agustus-1 September 2024 menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden dari populasi daftar pemilih tetap (DPT) Papua Tengah sebanyak 1.128.844. Survei ini mengunakan metode multistage random sampling.
"Margin of Error dari survei ini adalah sekitar 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan metode wawancara face to face dan melalui video call,” pungkasnya.
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik dan Kesejahteraan Sosial dari Rutgers, The State University of New Jersey Rinjani Sujono menjelaskan apa yang sekiranya menjadi alasan Willem Wandik-Aloysius Giyai paling banyak dipilih dengan raihan mencapai 60,7%. Rinjani menilai alasan pertama adalah kondisi Papua Tengah merupakan provinsi baru yang dinamis.
Selain itu, berubah-ubah dalam hal keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya yang masih tertinggal, sehingga menjadi kekhawatiran sendiri bagi masyarakat Papua Tengah terhadap masa depan. Sedangkan sosok Willem Wandik, lanjut dia, pengalaman selama memimpin Kabupaten Puncak dan Aloysius Giyai yang ahli dalam bidang kesehatan mumpuni untuk memecahkan masalah tersebut.
Menurutnya, Willem Wandik-Aloysius Giyai juga dikenal memiliki karakter pemberani, tegas, dan tenang yang diyakini bisa memenuhi keinginan masyarakat Papua Tengah. Dengan demikian, sambung dia, Willem Wandik-Aloysius Giyai dapat dianggap sebagai sosok yang menawarkan masa depan terbaik untuk masyarakat Papua Tengah.
“Masyarakat Papua Tengah itu sederhana saja, bukan hanya janji semata tapi, bisa direalisasikan. Ini menunjukkan masyarakat Papua Tengah yang rasional butuh kepastian masa depan peningkatan kualitas hidup, tingkat kesejahteraan, dan butuh lapangan kerja yang baik,” pungkasnya.
Dia melanjutkan, ketiga tokoh bakal cagub lainnya masuk masuk dalam kategori popularitas perceived (dikenal tapi tidak disukai) karena reputasinya yang kurang positif dan merugikan perilaku pribadinya. Dia memberikan contoh, mantan Wamendagri Jhon Wempi Wetipo terkenal karena dilaporkan ke Bareskrim oleh mantan istri bernama Yakoba.
Dino menjelaskan, survei itu dilakukan pada 24 Agustus-1 September 2024 menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden dari populasi daftar pemilih tetap (DPT) Papua Tengah sebanyak 1.128.844. Survei ini mengunakan metode multistage random sampling.
"Margin of Error dari survei ini adalah sekitar 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan metode wawancara face to face dan melalui video call,” pungkasnya.
Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik dan Kesejahteraan Sosial dari Rutgers, The State University of New Jersey Rinjani Sujono menjelaskan apa yang sekiranya menjadi alasan Willem Wandik-Aloysius Giyai paling banyak dipilih dengan raihan mencapai 60,7%. Rinjani menilai alasan pertama adalah kondisi Papua Tengah merupakan provinsi baru yang dinamis.
Selain itu, berubah-ubah dalam hal keamanan dan kesejahteraan masyarakatnya yang masih tertinggal, sehingga menjadi kekhawatiran sendiri bagi masyarakat Papua Tengah terhadap masa depan. Sedangkan sosok Willem Wandik, lanjut dia, pengalaman selama memimpin Kabupaten Puncak dan Aloysius Giyai yang ahli dalam bidang kesehatan mumpuni untuk memecahkan masalah tersebut.
Menurutnya, Willem Wandik-Aloysius Giyai juga dikenal memiliki karakter pemberani, tegas, dan tenang yang diyakini bisa memenuhi keinginan masyarakat Papua Tengah. Dengan demikian, sambung dia, Willem Wandik-Aloysius Giyai dapat dianggap sebagai sosok yang menawarkan masa depan terbaik untuk masyarakat Papua Tengah.
“Masyarakat Papua Tengah itu sederhana saja, bukan hanya janji semata tapi, bisa direalisasikan. Ini menunjukkan masyarakat Papua Tengah yang rasional butuh kepastian masa depan peningkatan kualitas hidup, tingkat kesejahteraan, dan butuh lapangan kerja yang baik,” pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda