Biografi Cut Nyak Dien: dari Kehidupan, Perjuangan, hingga Kematian
Jum'at, 23 Agustus 2024 - 17:37 WIB
Dalam hal ini Cut Nyak Dien berperan sebagai motor penggerak mengantarkan Teuku Umar pada puncak karirnya sebagai pejuang yang tewas oleh peluru Belanda.
Gugurnya Teuku umar tidak membuat semangat Cut Nyak Dien runtuh begitu saja. Ia terus maju ke depan untuk memimpin pasukan. Kurang lebih selama enam tahun dirinya terus berjuang menghadapi kolonial.
Dengan keadaan fisiknya yang kian melemah, panglima pasukannya, Pang Laot berkhianat. Hal inilah yang membuat Belanda berhasil menemukan persembunyian Cut Nyak Dien dan menawannya.
Cut Nyak Dien ditahan bersama seorang ulama bernama Ilyas. Ulama tersebut segera menyadari bahwa Cut Nyak Dien merupakan ahli dalam agama Islam. Hal itu membuat Cut Nyak Dien dijuluki sebagai 'Ibu Perbu'.
Pahlawan asal Aceh ini meninggal pada 6 November 1908 karena usianya yang sudah tua dan kondisinya yang sering sakit-sakitan. Cut Nyak Dien dimakamkan di daerah pengasingannya di Sumedang. Makamnya baru ditemukan pada 1959 karena permintaan Ali Hasan, Gubernur Aceh saat itu.
Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 1964, Cut Nyak Dien resmi dijadikan sebagai Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1962.
Gugurnya Teuku umar tidak membuat semangat Cut Nyak Dien runtuh begitu saja. Ia terus maju ke depan untuk memimpin pasukan. Kurang lebih selama enam tahun dirinya terus berjuang menghadapi kolonial.
Dengan keadaan fisiknya yang kian melemah, panglima pasukannya, Pang Laot berkhianat. Hal inilah yang membuat Belanda berhasil menemukan persembunyian Cut Nyak Dien dan menawannya.
Kematian Cut Nyak Dien
Setelah ditawan, Cut Nyak Dien dibawa ke Sumedang, Jawa Barat, bersama tahanan politik Aceh lain. Tahanan laki-laki di sana turut menyatakan perhatian mereka kepada Cut Nyak Dien, namun tentara Belanda dilarang mengungkap identitas tahanan.Cut Nyak Dien ditahan bersama seorang ulama bernama Ilyas. Ulama tersebut segera menyadari bahwa Cut Nyak Dien merupakan ahli dalam agama Islam. Hal itu membuat Cut Nyak Dien dijuluki sebagai 'Ibu Perbu'.
Pahlawan asal Aceh ini meninggal pada 6 November 1908 karena usianya yang sudah tua dan kondisinya yang sering sakit-sakitan. Cut Nyak Dien dimakamkan di daerah pengasingannya di Sumedang. Makamnya baru ditemukan pada 1959 karena permintaan Ali Hasan, Gubernur Aceh saat itu.
Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 1964, Cut Nyak Dien resmi dijadikan sebagai Pahlawan Nasional pada 2 Mei 1962.
(abd)
tulis komentar anda