Wanda Hamidah: Kalau Kita Diam, Kita Digilas dan Tertindas
Kamis, 22 Agustus 2024 - 18:17 WIB
JAKARTA - Aktris Wanda Hamidah ikut turun ke jalan untuk mengawal dua Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada yang diduga ada upaya untuk dianulir oleh Badan Legislasi DPR RI dan pemerintah lewat Revisi UU Pilkada.
“Ketika mereka dengan semena-mena memfitnah atau mengabaikan janji-janji itu ya rakyat harus melawan. Karena kalau kita diam ya kita digilas dan tertindas,” tegas Wanda di Gedung MK, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Wanda yang turun bersama para guru besar, akademisi, aktivis ‘98, aktivis pro-demokrasi, hingga mahasiswa pun telah mengambil sikap dan memberikan dukungan serta mengawal Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.
"(DPR) mengambil sikap dan mengambil keputusan seolah-olah rakyat tidak eksis lagi dalam kehidupan mereka. Mereka lupa bahwa yang pilih mereka adalah rakyat,” tegas Wanda.
Wanda pun mengharapkan agar MK tegak lurus menjunjung sebagai penjaga konstitusi dan demokrasi. Tak lagi seperti saat putusan yang membabi buta pada Pilpres beberapa waktu lalu.
"Ya semoga ini berubah. Makanya kita ingin memberikan endorsement kepada MK untuk tetap menjadi penegak konstitusi, dan untuk tidak takut dan tidak terinfiltrasi dengan kepentingan-kepentingan politik jangka pendek para elite,” pungkasnya.
“Ketika mereka dengan semena-mena memfitnah atau mengabaikan janji-janji itu ya rakyat harus melawan. Karena kalau kita diam ya kita digilas dan tertindas,” tegas Wanda di Gedung MK, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Wanda yang turun bersama para guru besar, akademisi, aktivis ‘98, aktivis pro-demokrasi, hingga mahasiswa pun telah mengambil sikap dan memberikan dukungan serta mengawal Putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.
"(DPR) mengambil sikap dan mengambil keputusan seolah-olah rakyat tidak eksis lagi dalam kehidupan mereka. Mereka lupa bahwa yang pilih mereka adalah rakyat,” tegas Wanda.
Wanda pun mengharapkan agar MK tegak lurus menjunjung sebagai penjaga konstitusi dan demokrasi. Tak lagi seperti saat putusan yang membabi buta pada Pilpres beberapa waktu lalu.
"Ya semoga ini berubah. Makanya kita ingin memberikan endorsement kepada MK untuk tetap menjadi penegak konstitusi, dan untuk tidak takut dan tidak terinfiltrasi dengan kepentingan-kepentingan politik jangka pendek para elite,” pungkasnya.
(maf)
tulis komentar anda