Gibran dan Jan Ethes Pakai Baju Adat Papua, Ma'ruf Amin Melayu Pontianak
Sabtu, 17 Agustus 2024 - 10:36 WIB
Setelah turun dari buggy car, dia sempat melambaikan tangan kepada awak media. Setelah itu, Gibran dan keluarga berjalan menuju ruang VVIP.
Sebagai informasi, Upacara kali ini terasa lebih istimewa dengan mengangkat tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, upacara penaikan dan penurunan bendera diselenggarakan secara serentak di dua kota, yaitu Jakarta dan IKN dengan waktu pelaksanaan mengikuti Waktu Indonesia Barat (WIB).
Sementara itu, pada acara ini, Wapres Ma’ruf Amin dan Ibu Wury tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 09.35. Keduanya tampak serasi mengenakan busana adat Melayu Pontianak, Kalimantan Barat.
Wapres menggunakan setelan Teluk Belanga warna kuning emas, dipadu kain sarung corak insang dengan warna senada di pinggang dan memakai penutup kepala yang biasa disebut Tanjak.
Sementara itu, Ibu Wury Ma’ruf Amin juga tampak anggun mengenakan baju kurung polos bernuansa kuning emas dipadu dengan selendang senada yang juga bercorak insang.
Pakaian adat yang dikenakan oleh Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin tidak hanya mencerminkan aspek fungsional, tetapi juga mengandung makna mendalam dari segi budaya dan tradisi. Berdasarkan sejarahnya, warna kuning emas melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan keagungan. Sementara, corak insang terinspirasi oleh masyarakat Pontianak yang tinggal di sepanjang Sungai Kapuas.
Berangkat dari inspirasi ini, insang ikan dijadikan sebagai media ungkapan seni dan memberi arti simbol dari napas, kehidupan, dan terus bergerak. Juga, merupakan ungkapan rasa cinta kepada alam dan lingkungan serta semangat hidup sehari-hari yang dinamis.
Dengan demikian, makna filosofis dari pakaian adat yang dikenakan Wapres pada hari ini secara garis besar melambangkan kejayaan untuk seluruh Indonesia, simbol dalam menyambut Indonesia Emas 2045, tidak hanya untuk manusia tapi juga untuk seluruh sumber dayanya.
Di sisi lain, pemilihan baju adat Pontianak, Kalimantan Barat juga melambangkan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada perayaan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin menggunakan pakaian adat Banten, Jawa Barat.
Sementara, pada 2023 menggunakan pakaian adat Koto Gadang, Sumatera Barat. Keseluruhan pemilihan busana tersebut memiliki filosifi masing-masing. Selain upacara pagi, pada sore harinya Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin juga dijadwalkan hadir mengikuti Upacara Penurunan Sang Saka Merah Putih di Halaman Istana Merdeka. Annastasya Rizqa, Danandaya Arya Putra, dan Binti Mufarida
Sebagai informasi, Upacara kali ini terasa lebih istimewa dengan mengangkat tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, upacara penaikan dan penurunan bendera diselenggarakan secara serentak di dua kota, yaitu Jakarta dan IKN dengan waktu pelaksanaan mengikuti Waktu Indonesia Barat (WIB).
Sementara itu, pada acara ini, Wapres Ma’ruf Amin dan Ibu Wury tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 09.35. Keduanya tampak serasi mengenakan busana adat Melayu Pontianak, Kalimantan Barat.
Wapres menggunakan setelan Teluk Belanga warna kuning emas, dipadu kain sarung corak insang dengan warna senada di pinggang dan memakai penutup kepala yang biasa disebut Tanjak.
Sementara itu, Ibu Wury Ma’ruf Amin juga tampak anggun mengenakan baju kurung polos bernuansa kuning emas dipadu dengan selendang senada yang juga bercorak insang.
Pakaian adat yang dikenakan oleh Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin tidak hanya mencerminkan aspek fungsional, tetapi juga mengandung makna mendalam dari segi budaya dan tradisi. Berdasarkan sejarahnya, warna kuning emas melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan keagungan. Sementara, corak insang terinspirasi oleh masyarakat Pontianak yang tinggal di sepanjang Sungai Kapuas.
Berangkat dari inspirasi ini, insang ikan dijadikan sebagai media ungkapan seni dan memberi arti simbol dari napas, kehidupan, dan terus bergerak. Juga, merupakan ungkapan rasa cinta kepada alam dan lingkungan serta semangat hidup sehari-hari yang dinamis.
Dengan demikian, makna filosofis dari pakaian adat yang dikenakan Wapres pada hari ini secara garis besar melambangkan kejayaan untuk seluruh Indonesia, simbol dalam menyambut Indonesia Emas 2045, tidak hanya untuk manusia tapi juga untuk seluruh sumber dayanya.
Di sisi lain, pemilihan baju adat Pontianak, Kalimantan Barat juga melambangkan keragaman yang dimiliki Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada perayaan Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin menggunakan pakaian adat Banten, Jawa Barat.
Sementara, pada 2023 menggunakan pakaian adat Koto Gadang, Sumatera Barat. Keseluruhan pemilihan busana tersebut memiliki filosifi masing-masing. Selain upacara pagi, pada sore harinya Wapres dan Ibu Wury Ma’ruf Amin juga dijadwalkan hadir mengikuti Upacara Penurunan Sang Saka Merah Putih di Halaman Istana Merdeka. Annastasya Rizqa, Danandaya Arya Putra, dan Binti Mufarida
tulis komentar anda