Berkat Kepemimpinan Airlangga, Golkar Telah Mencapai Posisi Strategis di Peta Politik Nasional
Selasa, 13 Agustus 2024 - 08:22 WIB
Firdaus berpendapat agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan segera mengakhiri masa jabatannya dipertimbangkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, Jokowi adalah figur yang memiliki kapabilitas untuk menjaga stabilitas dan kesinambungan partai.
Selain posisi ketua umum, Firdaus juga menyebut pentingnya pemilihan jajaran teras partai yang tepat, termasuk dewan pembina dan penasihat. Dalam pandangannya, sosok-sosok seperti Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie sebagai penasihat, dan Jokowi sebagai Ketua Umum, Ridwan Hisyam sebagai Sekretaris Jenderal, dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Ketua Harian.
Lima orang yang disebutkan tadi, menurut Firdaus mereka dapat membentuk komposisi kepemimpinan yang solid, yang ia sebut sebagai 'Pendawa Lima'. Firdaus melihat kehadiran sosok Jokowi di kancah politik masih sangat dibutuhkan untuk memastikan visi dan misi partai serta koalisi berjalan dengan optimal.
"Dalam situasi seperti ini, pemimpin yang memiliki pengalaman dan kekuatan politik seperti Jokowi justru harus tetap berada di garis depan," katanya.
Firdaus berharap komposisi ini mampu mempertahankan kekuatan dan stabilitas Golkar di masa mendatang, sehingga partai tetap menjadi salah satu pilar utama demokrasi di Indonesia. "Saya mengajak seluruh fungsional SMSI untuk ikut mengamati seluruh pergerakan dinamika politik dan ekonomi yang terus berkembang, karena sebagai organisasi perusahaan media siber, kita wajib tahu arahnya kebijakan politik dan ekonomi di masa akan datang," katanya
"Partai Golkar dan Airlangga merupakan wujud pengabdian terbaik untuk negeri," pungkas Firdaus.
Selain posisi ketua umum, Firdaus juga menyebut pentingnya pemilihan jajaran teras partai yang tepat, termasuk dewan pembina dan penasihat. Dalam pandangannya, sosok-sosok seperti Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Pembina, Aburizal Bakrie sebagai penasihat, dan Jokowi sebagai Ketua Umum, Ridwan Hisyam sebagai Sekretaris Jenderal, dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Ketua Harian.
Lima orang yang disebutkan tadi, menurut Firdaus mereka dapat membentuk komposisi kepemimpinan yang solid, yang ia sebut sebagai 'Pendawa Lima'. Firdaus melihat kehadiran sosok Jokowi di kancah politik masih sangat dibutuhkan untuk memastikan visi dan misi partai serta koalisi berjalan dengan optimal.
"Dalam situasi seperti ini, pemimpin yang memiliki pengalaman dan kekuatan politik seperti Jokowi justru harus tetap berada di garis depan," katanya.
Firdaus berharap komposisi ini mampu mempertahankan kekuatan dan stabilitas Golkar di masa mendatang, sehingga partai tetap menjadi salah satu pilar utama demokrasi di Indonesia. "Saya mengajak seluruh fungsional SMSI untuk ikut mengamati seluruh pergerakan dinamika politik dan ekonomi yang terus berkembang, karena sebagai organisasi perusahaan media siber, kita wajib tahu arahnya kebijakan politik dan ekonomi di masa akan datang," katanya
"Partai Golkar dan Airlangga merupakan wujud pengabdian terbaik untuk negeri," pungkas Firdaus.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda