Gala Dinner Bareng Mahmoud Al-Habbash, PBNU: Perbedaan Hamas dan Fatah Bukan Fokus Perjuangan
Kamis, 08 Agustus 2024 - 05:55 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut kedatangan Penasihat Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Al-Habbash dengan melangsungkan gala dinner di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil mengungkap permasalahan di Palestina yang harus diperjuangkan adalah kemanusiaannya.
"Ada beberapa hal penting yang disampaikan Mahmoud Al-Habbash tadi dalam ceramahnya yang cukup baik sekali. Salah satunya adalah kita harus memandang masalah Palestina ini sebagai masalah bangsa Palestina," ujar Gus Ulil.
Perbedaan faksi-faksi di Palestina bukan menjadi fokus utama dalam memperjuangkan rakyat Palestina. "Dan tidak perlu mencampuri perbedaan-perbedaan internal di dalam masyarakat Palestina itu sendiri," ucapnya.
"Selama ini ada beberapa orang yang berpikiran bahwa Palestina itu terpecah menjadi dua bagian, ada Hamas, ada Fatah. Kalau kita mendukung Hamas itu bukan berarti mendukung Palestina. Perbedaan-perbedaan ini tidak penting sebetulnya," tambahnya.
Sebab, menurut Mahmoud Al-Habbash perbedaan internal di antara kelompok-kelompok di Palestina itu adalah urusan internal mereka.
"Dan dia mengharapkan bahwa Hamas dan Fatah itu dua-duanya adalah bagian dari perjuangan rakyat Palestina," kata Gus Ulil.
Dalam kunjungannya di Indonesia, Mahmoud Al-Habbash akan tinggal selama 3 hari sampai 10 Agustus 2024. Direncanakan, penasihat presiden itu akan bertemu dengan pengasuh-pengasuh Pondok Pesantren.
"Beliau akan bertemu dengan Ketua MPR, Pak Jusuf Kalla (JK), dengan para Kiai-Kiai PBNU, ketemu Rais Aam PBNU," ujarnya.
Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil mengungkap permasalahan di Palestina yang harus diperjuangkan adalah kemanusiaannya.
Baca Juga
"Ada beberapa hal penting yang disampaikan Mahmoud Al-Habbash tadi dalam ceramahnya yang cukup baik sekali. Salah satunya adalah kita harus memandang masalah Palestina ini sebagai masalah bangsa Palestina," ujar Gus Ulil.
Perbedaan faksi-faksi di Palestina bukan menjadi fokus utama dalam memperjuangkan rakyat Palestina. "Dan tidak perlu mencampuri perbedaan-perbedaan internal di dalam masyarakat Palestina itu sendiri," ucapnya.
"Selama ini ada beberapa orang yang berpikiran bahwa Palestina itu terpecah menjadi dua bagian, ada Hamas, ada Fatah. Kalau kita mendukung Hamas itu bukan berarti mendukung Palestina. Perbedaan-perbedaan ini tidak penting sebetulnya," tambahnya.
Sebab, menurut Mahmoud Al-Habbash perbedaan internal di antara kelompok-kelompok di Palestina itu adalah urusan internal mereka.
"Dan dia mengharapkan bahwa Hamas dan Fatah itu dua-duanya adalah bagian dari perjuangan rakyat Palestina," kata Gus Ulil.
Dalam kunjungannya di Indonesia, Mahmoud Al-Habbash akan tinggal selama 3 hari sampai 10 Agustus 2024. Direncanakan, penasihat presiden itu akan bertemu dengan pengasuh-pengasuh Pondok Pesantren.
"Beliau akan bertemu dengan Ketua MPR, Pak Jusuf Kalla (JK), dengan para Kiai-Kiai PBNU, ketemu Rais Aam PBNU," ujarnya.
(jon)
tulis komentar anda