Potret Hangat Kekerabatan Pendaki Jabodetabek, Saudara Walau Tidak Sedarah

Senin, 29 Juli 2024 - 11:35 WIB
dan jurnalis sekaligus aktivis pencinta alam Hendri T Asworo.

"Saya waktu itu sempat mendokumentasikan ekspedisi tersebut, memotret kapalnya dan sempat juga menjajal kapalnya walau cuma sebentar. Tapi sayang, banyak catatan dan berita di media tentang ekspedisi Cadik Nusantara tersebut, tapi belum juga dibukukan. Jadi generasi muda banyak yang tidak tahu ceritanya, terputus," ujar Ichien.

Selain dua pria hebat itu, acara camping ceria yang dihadiri sekitar 600 pendaki tersebut juga menghadirkan Uncle Ben, selaku owner Camping Ground Bumi Cantigi, Cidahu, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Iben ini berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para pendaki tentang kiat-kiat berbisnis di bincang santai bertajuk “Bisnis Sukses Berbasis Hobi”.

“Saya lihat banyak emak-emak yang berjualan makanan dan berbagai perlengkapan pendakian. Ini sangat bagus, turut menghidupkan kegiatan UMKM. Tinggal ke depannya ditata lebih rapi dan di-manage. Kalau ada acara seperti ini lagi bisa disediakan stan-stan untuk yang berjualan. Produk yang dijual juga bisa lebih beragam,” kata Kang Iben.

Di sela ratusan pendaki yang asyik bercengkrama dan bersenda gurau, ternyata diam-diam juga hadir petualang Abdul Aziz, salah satu kru Ekspedisi Kapal Borobudur dan Ekpedisi Kapal Phoenicia Before Columbus. Kepada sejumlah pendaki yang penasaran dengan petualangannya, laki-laki pendiam yang ‘kurang suka’ keramaian ini sempat menceritakan sekelumit kisah perjalanan ekspedisinya.

“Tidak cukup waktu saya ceritakan semuanya. Cerita perjalanan itu bisa dibaca di media, salah satunya di SINDOnews.com. Dan sudah ada bukunya juga, Susuk Kapal Borubudur dan Di Atas Kapal Firaun,” ujar Aziz, yang pernah menjejakkan kakinya di duapuncak tertinggi dunia, gunung Elbrus dan Kilimanjaro.

baca juga: Gaya Asyik Kedai Kopi Bumi Citarik Menguliti Buku “Susuk Kapal Borobudur”

Cerita pengalaman diseling senda gurau sejumlah petualang Indonesia bersama para pendaki Jabodetabek berikut keluarga besarnya, layaknya potret akrab kekerabatan dan kehangatan orang-orang Indonesia pada umumnya. Tak kalah penting, ajang silaturahmi berbalut camping ceria seperti yang dilakukan para pendaki Jabodetabek ini, tentu makin menguatkan rajutan persaudaraan antar pendaki kendati tidak sedarah.

“Persaudaraan yang tidak tersekat status dan profesi, apalagi senior dan yunior. Kegiatan ini tak ubahnya wadah besar keluarga yang di dalamnya tumbuh rasa kebersamaan dan budaya egaliter (kesetaraan), namun tetap saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” ujar Nusron, Ketua Forum Pendaki Jabodetabek sekaligus panitia acara.
(hdr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More