Indonesia Peace Convoy Tuntut OKI Bela Palestina dan Hentikan Normalisasi dengan Israel

Sabtu, 27 Juli 2024 - 11:44 WIB
Inisiator gerakan Indonesia Peace Convoy Ustaz Bachtiar Nasir membela kemerdekaan Palestina dan menghentikan normalisasi dengan Israel. Foto/SINDOnews/riana rizkia
JAKARTA - Inisiator gerakan Indonesia Peace Convoy Ustaz Bachtiar Nasir menuntut agar negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) kembali ke tujuan awal. Termasuk menghentikan normalisasi hubungan kerja sama dengan Israel.

"Begitu juga tuntutan kita agar, terutama negara-negara OKI, organisasi kerjasama Islam ini yang berdirinya sebetulnya untuk kepentingan pembelaan Masjid Al Aqsa yang dibakar pada tahun itu, tahun 1969," katanya di Parkir Barat JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (27/7/2024).

"Cuma sekarang pembelaan itu kelihatannya berkurang bahkan cenderung melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Kami menuntut agar OKI kembali kepada sejarah berdirinya," sambungnya.





Bachtiar Nasir menjelaskan, gerakan Indonesia Peace Convoy yang bertajuk “Road to Freedom For Palestina”, merupakan aksi perdana dengan melibatkan komunitas kendaraan bermotor, dan melakukan iring-iringan.

"Indonesia Peace Convoy ini sebetulnya adalah sebuah aksi solidaritas untuk kemerdekaan Palestina, dan memang aksinya dalam bentuk konvoi, kita mengutamakan teman-teman dari bikers riders dan komunitas komunitas untuk bergabung dalam konvoi ini. Dan ini adalah konvoi kemanusiaan untuk kita sampaikan pesannya kepada saudara kita di Palestina," sambungnya.



Harapannya, kata Bachtiar, kegiatan serupa dapat dilakukan di seluruh kota di Indonesia, dan muaranya adalah konvoi menuju Palestina dari berbagai negara di belahan dunia.

"Begitu juga nanti kita sudah berkoordinasi dengan dunia Islam agar dunia Islam lainnya melakukan hal yang sama. Nanti kita akan buat juga di tingkat global, tapi setelah exercise di negeri masing masing, kita akan berangkat bersama sama ke Palestina," ucapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More