Milad ke-49 MUI, Wapres Bangga dengan Kiprah Majelis Ulama di Indonesia
Jum'at, 26 Juli 2024 - 22:17 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin yang juga menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku bangga dengan kiprah MUI di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Wapres saat menghadiri Milad ke-49 MUI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024) malam.
“Alhamdulillah malam ini kita bisa menghadiri acara Milad Majelis Ulama Indonesia yang ke-49. Sebagai orang yang pernah ikut berkiprah di MUI selama berpuluh-puluh tahun, dari anggota Komisi Fatwa, menjadi Wakil Ketua Komisi Fatwa, menjadi Ketua Komisi Fatwa, menjadi ketua yang membidangi fatwa, menjadi wakil ketua umum sampai ketua umum, dan sekarang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan, saya merasa bersyukur dan merasa bangga dengan kiprah MUI selama ini di Indonesia,” kata Wapres mengawali sambutannya.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan, sesuai visi-misinya MUI merupakan pelayan umat dan mitra pemerintah. “Tadi sudah banyak diceritakan ketua umum sesuai dengan misi visi MUI yaitu sebagai khadimul ummah pelayan umat dan mitra pemerintah, ini merupakan khittah MUI,” ujarnya.
Wapres ibaratkan MUI bak kereta api yang memiliki rel yang tidak bisa dibelok-belokkan. “Di MUI itu khittahnya dua, pelayan umat dan mitra pemerintah. Ini relnya dua. Karena itu, MUI tidak bisa dibelok-belokkan karena ada relnya. Relnya ini saya ibaratkan MUI kayak kereta api, tidak bisa dibawa kemana-mana, MUI itu gerbongnya banyak jadi tidak bisa kemana-mana, ada khittahnya.”
“Jadi kalau ingin melakukan langkah-langkah yang tidak pakai rel jangan pakai MUI, karena MUI ada stasiunnya, ada haltenya. Kalau tidak bisa naik saja, jangan naik MUI, naik taksi saja, nyewa taksi seenaknya sendiri itu adalah bagian dari pada prinsip daripada di MUI, kebersamaan di dalam rangka membangun umat bangsa dan negara,” katanya.
Hal ini diungkapkan Wapres saat menghadiri Milad ke-49 MUI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024) malam.
“Alhamdulillah malam ini kita bisa menghadiri acara Milad Majelis Ulama Indonesia yang ke-49. Sebagai orang yang pernah ikut berkiprah di MUI selama berpuluh-puluh tahun, dari anggota Komisi Fatwa, menjadi Wakil Ketua Komisi Fatwa, menjadi Ketua Komisi Fatwa, menjadi ketua yang membidangi fatwa, menjadi wakil ketua umum sampai ketua umum, dan sekarang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan, saya merasa bersyukur dan merasa bangga dengan kiprah MUI selama ini di Indonesia,” kata Wapres mengawali sambutannya.
Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan, sesuai visi-misinya MUI merupakan pelayan umat dan mitra pemerintah. “Tadi sudah banyak diceritakan ketua umum sesuai dengan misi visi MUI yaitu sebagai khadimul ummah pelayan umat dan mitra pemerintah, ini merupakan khittah MUI,” ujarnya.
Wapres ibaratkan MUI bak kereta api yang memiliki rel yang tidak bisa dibelok-belokkan. “Di MUI itu khittahnya dua, pelayan umat dan mitra pemerintah. Ini relnya dua. Karena itu, MUI tidak bisa dibelok-belokkan karena ada relnya. Relnya ini saya ibaratkan MUI kayak kereta api, tidak bisa dibawa kemana-mana, MUI itu gerbongnya banyak jadi tidak bisa kemana-mana, ada khittahnya.”
“Jadi kalau ingin melakukan langkah-langkah yang tidak pakai rel jangan pakai MUI, karena MUI ada stasiunnya, ada haltenya. Kalau tidak bisa naik saja, jangan naik MUI, naik taksi saja, nyewa taksi seenaknya sendiri itu adalah bagian dari pada prinsip daripada di MUI, kebersamaan di dalam rangka membangun umat bangsa dan negara,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda