Kunjungi Indonesia dan Komitmen Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb Bela Palestina
Sabtu, 06 Juli 2024 - 15:58 WIB
Diplomasi yang dilakukan Syekh Al-Azhar untuk memperjuangkan nasib rakyat Palestina dan mewujudkan perdamaian dunia sejatinya tidak bisa diremehkan.
Di hadapan delegasi 86 negara yang menghadiri Konferensi Internasional Al-Azhar untuk Mendukung Yerusalem, Syekh Ahmed Al-Tayeb mengemukakan bahwa misi Al-Azhar adalah untuk menyebarkan perdamaian di seluruh dunia. oleh karena itu semua utusan dan lulusan Al-Azhar adalah utusan perdamaian di negara-negara di mana mereka tinggal.
Diibaratkan pasien, Palestina merupakan satu dari sekian banyak negara-negara di dunia yang mengidap penyakit. Negara-negara yang berkonflik, diakui ataupun tidak, mayoritas terjadi di belahan dunia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Dalam perspektif Syekh Al-Azhar untuk menyembuhkan negara-negara yang mengidap penyakit itu diperlukan obat berupa dialog. Sementara dialog yang sehat ialah dialog yang mengakui kebebasan, kemajemukan, dan equalitas untuk menyempurnakan sama dengan lainnya.
Pemahaman ini semestinya dimengerti kenapa Syekh Ahmed Al-Tayeb lebih banyak melakukan lawatan ke negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim? Terutama lagi yang di dalamnya terdapat banyak alumni Al-Azhar.
Syekh Ahmed al-Tayeb menganggap alumni-alumni Al-Azhar adalah bagian dari duta-duta yang berperan menjadi second tract diplomat dan dapat menjembatani dialog antara Barat dan Timur.
Di setiap kunjungan Syekh Al-Azhar juga membuka tawaran pendidikan untuk generasi muda Islam di negara yang dikunjunginya untuk melanjutkan studi di Al-Azhar. Diharapkan kelak setelah lulus Azhar, mereka dapat berperan menjadi utusan perdamaian di negara-negara di mana mereka tinggal.
Syekh Ahmed Al-Tayeb punya cita-cita, tidak hanya Palestina saja yang damai akan tetapi perdamaian dapat diwujudkan di seluruh penjuru dunia. Amiin.
Di hadapan delegasi 86 negara yang menghadiri Konferensi Internasional Al-Azhar untuk Mendukung Yerusalem, Syekh Ahmed Al-Tayeb mengemukakan bahwa misi Al-Azhar adalah untuk menyebarkan perdamaian di seluruh dunia. oleh karena itu semua utusan dan lulusan Al-Azhar adalah utusan perdamaian di negara-negara di mana mereka tinggal.
Diibaratkan pasien, Palestina merupakan satu dari sekian banyak negara-negara di dunia yang mengidap penyakit. Negara-negara yang berkonflik, diakui ataupun tidak, mayoritas terjadi di belahan dunia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Dalam perspektif Syekh Al-Azhar untuk menyembuhkan negara-negara yang mengidap penyakit itu diperlukan obat berupa dialog. Sementara dialog yang sehat ialah dialog yang mengakui kebebasan, kemajemukan, dan equalitas untuk menyempurnakan sama dengan lainnya.
Pemahaman ini semestinya dimengerti kenapa Syekh Ahmed Al-Tayeb lebih banyak melakukan lawatan ke negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim? Terutama lagi yang di dalamnya terdapat banyak alumni Al-Azhar.
Syekh Ahmed al-Tayeb menganggap alumni-alumni Al-Azhar adalah bagian dari duta-duta yang berperan menjadi second tract diplomat dan dapat menjembatani dialog antara Barat dan Timur.
Di setiap kunjungan Syekh Al-Azhar juga membuka tawaran pendidikan untuk generasi muda Islam di negara yang dikunjunginya untuk melanjutkan studi di Al-Azhar. Diharapkan kelak setelah lulus Azhar, mereka dapat berperan menjadi utusan perdamaian di negara-negara di mana mereka tinggal.
Syekh Ahmed Al-Tayeb punya cita-cita, tidak hanya Palestina saja yang damai akan tetapi perdamaian dapat diwujudkan di seluruh penjuru dunia. Amiin.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda