Puan Maharani Soroti Kematian AM Diduga Dianiaya Polisi
Jum'at, 05 Juli 2024 - 00:21 WIB
JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani turut buka suara atas kasus kematian AM, bocah 13 tahun yang ditemukan meninggal dunia di bawah Jambatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. AM meninggal dunia dengan tubuh penuh luka memar dan diduga menjadi korban penganiayaan polisi.
Puan mengatakan kejadian ini perlu mendapat perhatian khusus. Ia juga meminta pihak kepolisian untuk terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"(Kasus) Ini baru saya dengar, terus terang saja. Kalau pun terjadi hal seperti itu, tentu saja para penegak hukum harus langsung memberikan perhatian khusus terkait dengan hal ini,” ungkap Puan dalam kanal YouTube, Official iNews, Kamis (4/7/2024).
Puan ikut prihatin dengan kabar duka tersebut. Apalagi, ia mengetahui korban yang masih berusia 13 tahun.
Ia meminta penegak hukum untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan memperjuangkan keadilan untuk AM. Puan meminta kepolisian bisa menangani kasus ini dengan tuntas dan cepat.
"Karena korbannya seperti yang sudah disampaikan adalah anak kecil. Kasusnya berlarut-larut, tentu saja harus ditindak lanjuti. Saya akan minta untuk segera ditindak lanjuti, paparnya.
Sebagai informasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang mendukung penuh penuntasan kasus kematian AM, bocah SMP di Kota Padang yang ditemukan meninggal dunia di bawah Jambatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. Remaja tersebut meninggal dunia diduga akibat disiksa polisi.
Direktur LBH Padang, Indira Suryani, keluarga mendiang AM bersedia untuk dilakukan ekshumasi demi keadialan sang putra.
“Keluarga siap untuk melakukan ekshumasi itu untuk memberikan keadilan bagi Afif dan keluarga karena keluarga ingin tahu siapa yang menyiksa Afif sehingga menyebabkan sehingga menyebabkan anak mereka meninggal dunia,” kata Indira kepada wartawan di Kantor YLBHI Jakarta.
Puan mengatakan kejadian ini perlu mendapat perhatian khusus. Ia juga meminta pihak kepolisian untuk terus mengawal kasus tersebut hingga tuntas.
"(Kasus) Ini baru saya dengar, terus terang saja. Kalau pun terjadi hal seperti itu, tentu saja para penegak hukum harus langsung memberikan perhatian khusus terkait dengan hal ini,” ungkap Puan dalam kanal YouTube, Official iNews, Kamis (4/7/2024).
Puan ikut prihatin dengan kabar duka tersebut. Apalagi, ia mengetahui korban yang masih berusia 13 tahun.
Ia meminta penegak hukum untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan memperjuangkan keadilan untuk AM. Puan meminta kepolisian bisa menangani kasus ini dengan tuntas dan cepat.
"Karena korbannya seperti yang sudah disampaikan adalah anak kecil. Kasusnya berlarut-larut, tentu saja harus ditindak lanjuti. Saya akan minta untuk segera ditindak lanjuti, paparnya.
Sebagai informasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Padang mendukung penuh penuntasan kasus kematian AM, bocah SMP di Kota Padang yang ditemukan meninggal dunia di bawah Jambatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. Remaja tersebut meninggal dunia diduga akibat disiksa polisi.
Direktur LBH Padang, Indira Suryani, keluarga mendiang AM bersedia untuk dilakukan ekshumasi demi keadialan sang putra.
“Keluarga siap untuk melakukan ekshumasi itu untuk memberikan keadilan bagi Afif dan keluarga karena keluarga ingin tahu siapa yang menyiksa Afif sehingga menyebabkan sehingga menyebabkan anak mereka meninggal dunia,” kata Indira kepada wartawan di Kantor YLBHI Jakarta.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda