Kapolri Terjunkan Itwasum hingga Propam Usut Bocah Tewas Dianiaya Polisi di Padang
Selasa, 02 Juli 2024 - 15:52 WIB
Kapolda menambahkan, sebelum Afif melompat ke sungai sekitar pukul 21.30 WIB menghubungi Aditya (17) menanyakan apakah akan ada tawuran. Kemudian Aditia menjawab belum dapat info dan meminta Afif Maulana datang ke rumahnya. "Saat di rumahnya Aditia, Afif Maulana ini sudah diperingatkan agar tidak usah ikut, tapi memaksakan ikut. Ada percakapan-percakapan pada pukul 10 malam, mulai pukul 21.30 WIB sampai 22.30 WIB, mereka berencana bertemu untuk mempersiapkan ikut itu (tawuran)," kata Kapolda.
Kemudian mereka mendapat informasi akan ada tawuran dan menuju jembatan Kuranji, Aditya membonceng Afif Maulana menggunakan motor. Kemudian di lokasi sudah ada polisi yang untuk mencegah aksi tawuran, menendang motor Aditya hingga terjatuh.
Setelah itu Aditya berusaha mencari ponselnya yang jatuh dan Afif mengajak melompat ke sungai, namun ditolak Aditya. Proses itu terjadi cepat dan keduanya langsung terpisah.
"Upaya mengajak sudah jelas, upaya mau melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Namun, hanya satu tidak ada saksi melihat kapan dia (Afif) meloncat, kapan dia mengimplementasikan niatnya itu, kapan dia merealisasikan ajakan itu,” tutur Kapolda.
Suharyono menambahkan, waktu percakapan begitu cepat dan jangan membayangkan saat santai-santai, tapi dalam keadaan panik dikejar polisi bahkan dalam jumlah banyak. "Ini peristiwa di atas jembatan Kuranji," katanya.
Saat Tim Sweper kepolisian itu datang, sebenarnya Aditia itu, sedang sibuk mencari ponselnya yang hilang. Dalam hitungan detik dia menengok ke kanan, Tim Sweper sudah memegang lehernya. Saat tim kedua datang datang, Afif sudah tidak ada lagi di lokasi.
"Sudah saya periksa, saat ditanya Adit menyampaikan kepada polisi itu, pak teman saya tadi meloncat. Polisi menjawab tidak mungkin dan tidak percaya, ini bicara fakta bukan asumsi. Ketika saya tanya kepada polisi itu, kenapa kamu jawab tidak mungkin, jawab polisi karena tinggi," ujarnya.
Lihat Juga: 5 AKBP di Mabes Polri Dimutasi Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Daerah, Ini Nama-namanya
Kemudian mereka mendapat informasi akan ada tawuran dan menuju jembatan Kuranji, Aditya membonceng Afif Maulana menggunakan motor. Kemudian di lokasi sudah ada polisi yang untuk mencegah aksi tawuran, menendang motor Aditya hingga terjatuh.
Setelah itu Aditya berusaha mencari ponselnya yang jatuh dan Afif mengajak melompat ke sungai, namun ditolak Aditya. Proses itu terjadi cepat dan keduanya langsung terpisah.
"Upaya mengajak sudah jelas, upaya mau melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Namun, hanya satu tidak ada saksi melihat kapan dia (Afif) meloncat, kapan dia mengimplementasikan niatnya itu, kapan dia merealisasikan ajakan itu,” tutur Kapolda.
Suharyono menambahkan, waktu percakapan begitu cepat dan jangan membayangkan saat santai-santai, tapi dalam keadaan panik dikejar polisi bahkan dalam jumlah banyak. "Ini peristiwa di atas jembatan Kuranji," katanya.
Saat Tim Sweper kepolisian itu datang, sebenarnya Aditia itu, sedang sibuk mencari ponselnya yang hilang. Dalam hitungan detik dia menengok ke kanan, Tim Sweper sudah memegang lehernya. Saat tim kedua datang datang, Afif sudah tidak ada lagi di lokasi.
"Sudah saya periksa, saat ditanya Adit menyampaikan kepada polisi itu, pak teman saya tadi meloncat. Polisi menjawab tidak mungkin dan tidak percaya, ini bicara fakta bukan asumsi. Ketika saya tanya kepada polisi itu, kenapa kamu jawab tidak mungkin, jawab polisi karena tinggi," ujarnya.
Lihat Juga: 5 AKBP di Mabes Polri Dimutasi Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Daerah, Ini Nama-namanya
(abd)
tulis komentar anda