ANRI Jadi Penyelenggara Konferensi ke-28 Lembaga Arsip Audio Visual Asia Tenggara dan Pasifik
Selasa, 25 Juni 2024 - 21:15 WIB
Solo menjadi pusat kesenian dan budaya Indonesia seperti arca, wayang kulit, naskah-naskah dan batik. Solo juga memiliki sejarah yang memiliki keterkaitan dengan konferensi ini.
Solo menjadi kota pertama yang memiliki studio rekaman. Menjadi napak tilas kebangkitan industri audio, penyelamatan arsip audiovisual yang dimiliki Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan mengunggah produsen arsip audiovisual yang memiliki nilai sejarah, untuk dilestarikan dan diselamatkan.
Sebagai informasi, konferensi yang berlangsung dari 9 hingga 14 Juni 2024 ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Pertemuan Dewan Eksekutif, Lokakarya, Simposium, Sidang Umum, Kunjungan Kelembagaan dan Kunjungan Budaya.
Konferensi dihadiri lebih dari seratus peserta dan delegasi internasional yang berasal dari 21 negara, antara lain Amerika Serikat, Barbados, Belanda, Prancis, Inggris, India, China, Republik Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Australia, Selandia Baru, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Kiribati.
Selain peserta internasional, konferensi juga diikuti 150 peserta dari Indonesia yang sebagian besar merupakan arsiparis dari lembaga kearsipan daerah, unit kearsipan kementerian/lembaga, lembaga kearsipan perguruan tinggi, lembaga penyiaran televisi dan radio, serta komunitas kearsipan audiovisual non-pemerintah.
Solo menjadi kota pertama yang memiliki studio rekaman. Menjadi napak tilas kebangkitan industri audio, penyelamatan arsip audiovisual yang dimiliki Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan mengunggah produsen arsip audiovisual yang memiliki nilai sejarah, untuk dilestarikan dan diselamatkan.
Sebagai informasi, konferensi yang berlangsung dari 9 hingga 14 Juni 2024 ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Pertemuan Dewan Eksekutif, Lokakarya, Simposium, Sidang Umum, Kunjungan Kelembagaan dan Kunjungan Budaya.
Konferensi dihadiri lebih dari seratus peserta dan delegasi internasional yang berasal dari 21 negara, antara lain Amerika Serikat, Barbados, Belanda, Prancis, Inggris, India, China, Republik Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Australia, Selandia Baru, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Kiribati.
Selain peserta internasional, konferensi juga diikuti 150 peserta dari Indonesia yang sebagian besar merupakan arsiparis dari lembaga kearsipan daerah, unit kearsipan kementerian/lembaga, lembaga kearsipan perguruan tinggi, lembaga penyiaran televisi dan radio, serta komunitas kearsipan audiovisual non-pemerintah.
(rca)
tulis komentar anda