ANRI Jadi Penyelenggara Konferensi ke-28 Lembaga Arsip Audio Visual Asia Tenggara dan Pasifik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjadi penyelenggara Konferensi ke-28 Lembaga Arsip Audio Visual di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik atau SouthEast Asia-Pacific Audio Visual Archive Association (SEAPAVAA). Acara yang digelar di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah pada 9-14 Juni 2024 secara daring dan luring itu mengangkat tema Navigating New Horizons in Audiovisual Archiving.
Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsentius Jemadu, dan Presiden SEAPAVAA Karen Chan.
Hadir pula Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah Haerudin, dan Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid hadir sebagai pembicara utama.
Imam mengungkapkan, terpilihnya ANRI menjadi penyelenggara Konferensi ke-28 SEAPAVAA tidak terlepas dari hasil General Assembly ke-26 SEAPAVAA ke-26 2022 dan ke-27 pada 2023 di Pattaya, Thailand. “Konferensi ini akan menjadi acara internasional pertama mengenai kearsipan yang diselenggarakan di Surakarta atau yang dikenal dengan sebutan Solo. Kota ini telah menjadi pusat kebudayaan dan kesenian, khususnya bagi masyarakat Jawa,” ujar Imam.
Dia menambahkan, Solo dipilih menjadi tuan rumah karena Solo juga memiliki budaya pengarsipan audiovisual yang kuat dengan hadirnya Lokananta sebagai salah satu studio musik tertua di Indonesia. Pada rangkaian acara juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding oleh Plt Kepala ANRI Imam Gunarto dan Director General Netherlands Institute for Sound and Vision (NISV) Mr. Eppo van Nispen tot Sevenaer.
Kerja sama dengan NISV atau Lembaga Kearsipan Audiovisual Belanda ini dilaksanakan untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Belanda, khususnya kerja sama lebih lanjut di bidang arsip audiovisual. KGPAA Mangkunegara X yang turut hadir pada pembukaan konferensi juga menerima penghargaan kearsipan atas komitmennya dalam pelestarian arsip keraton sebagai warisan budaya bangsa yang diserahkan Plt Kepala ANRI Imam Gunarto.
Selain menerima penghargaan kearsipan, KGPAA Mangkunegara X juga menerima kopi digital arsip tarian tradisional Gusti Nurul yang diserahkan langsung oleh Mr. Eppo van Nispen tot Sevenaer. Setelah pembukaan acara, para peserta mengikuti simposium sesi I. Kegiatan simposium yang juga dilaksanakan secara hybrid ini berlangsung sampai dengan 12 Juni 2023. Sedangkan pada 13 Juni peserta mengikuti general assembly SEAPAVAA.
Peserta konferensi juga mengunjungi mengunjungi Galeri Lokananta. Saat ini Lokananta menjadi destinasi cagar budaya musik Indonesia yang berbentuk galeri dan terdiri atas ruang pamer permanen dan temporer. Pada ruang pamer permanen terdiri dari ruang pamer Lini Masa, Gamelan, Diskografi, Bengawan Solo, Aneka Nada, dan Proklamasi.
Kemudian peserta mengikuti welcome dinner yang dilaksanakan atas kolaborasi ANRI dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Pada kesempatan ini, Deputi Bidang Pengembangan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting menyampaikan bahwa pemilihan Solo sebagai tempat konferensi menjadi kota yang sangat tepat karena kota Solo memiliki sejarah yang luar biasa panjang dan sudah berdiri sejak 1745.
Solo menjadi pusat kesenian dan budaya Indonesia seperti arca, wayang kulit, naskah-naskah dan batik. Solo juga memiliki sejarah yang memiliki keterkaitan dengan konferensi ini.
Solo menjadi kota pertama yang memiliki studio rekaman. Menjadi napak tilas kebangkitan industri audio, penyelamatan arsip audiovisual yang dimiliki Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan mengunggah produsen arsip audiovisual yang memiliki nilai sejarah, untuk dilestarikan dan diselamatkan.
Sebagai informasi, konferensi yang berlangsung dari 9 hingga 14 Juni 2024 ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Pertemuan Dewan Eksekutif, Lokakarya, Simposium, Sidang Umum, Kunjungan Kelembagaan dan Kunjungan Budaya.
Konferensi dihadiri lebih dari seratus peserta dan delegasi internasional yang berasal dari 21 negara, antara lain Amerika Serikat, Barbados, Belanda, Prancis, Inggris, India, China, Republik Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Australia, Selandia Baru, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Kiribati.
Selain peserta internasional, konferensi juga diikuti 150 peserta dari Indonesia yang sebagian besar merupakan arsiparis dari lembaga kearsipan daerah, unit kearsipan kementerian/lembaga, lembaga kearsipan perguruan tinggi, lembaga penyiaran televisi dan radio, serta komunitas kearsipan audiovisual non-pemerintah.
Konferensi ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Vinsentius Jemadu, dan Presiden SEAPAVAA Karen Chan.
Hadir pula Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah Haerudin, dan Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid hadir sebagai pembicara utama.
Imam mengungkapkan, terpilihnya ANRI menjadi penyelenggara Konferensi ke-28 SEAPAVAA tidak terlepas dari hasil General Assembly ke-26 SEAPAVAA ke-26 2022 dan ke-27 pada 2023 di Pattaya, Thailand. “Konferensi ini akan menjadi acara internasional pertama mengenai kearsipan yang diselenggarakan di Surakarta atau yang dikenal dengan sebutan Solo. Kota ini telah menjadi pusat kebudayaan dan kesenian, khususnya bagi masyarakat Jawa,” ujar Imam.
Dia menambahkan, Solo dipilih menjadi tuan rumah karena Solo juga memiliki budaya pengarsipan audiovisual yang kuat dengan hadirnya Lokananta sebagai salah satu studio musik tertua di Indonesia. Pada rangkaian acara juga dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding oleh Plt Kepala ANRI Imam Gunarto dan Director General Netherlands Institute for Sound and Vision (NISV) Mr. Eppo van Nispen tot Sevenaer.
Kerja sama dengan NISV atau Lembaga Kearsipan Audiovisual Belanda ini dilaksanakan untuk memperkuat hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Belanda, khususnya kerja sama lebih lanjut di bidang arsip audiovisual. KGPAA Mangkunegara X yang turut hadir pada pembukaan konferensi juga menerima penghargaan kearsipan atas komitmennya dalam pelestarian arsip keraton sebagai warisan budaya bangsa yang diserahkan Plt Kepala ANRI Imam Gunarto.
Selain menerima penghargaan kearsipan, KGPAA Mangkunegara X juga menerima kopi digital arsip tarian tradisional Gusti Nurul yang diserahkan langsung oleh Mr. Eppo van Nispen tot Sevenaer. Setelah pembukaan acara, para peserta mengikuti simposium sesi I. Kegiatan simposium yang juga dilaksanakan secara hybrid ini berlangsung sampai dengan 12 Juni 2023. Sedangkan pada 13 Juni peserta mengikuti general assembly SEAPAVAA.
Peserta konferensi juga mengunjungi mengunjungi Galeri Lokananta. Saat ini Lokananta menjadi destinasi cagar budaya musik Indonesia yang berbentuk galeri dan terdiri atas ruang pamer permanen dan temporer. Pada ruang pamer permanen terdiri dari ruang pamer Lini Masa, Gamelan, Diskografi, Bengawan Solo, Aneka Nada, dan Proklamasi.
Kemudian peserta mengikuti welcome dinner yang dilaksanakan atas kolaborasi ANRI dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). Pada kesempatan ini, Deputi Bidang Pengembangan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting menyampaikan bahwa pemilihan Solo sebagai tempat konferensi menjadi kota yang sangat tepat karena kota Solo memiliki sejarah yang luar biasa panjang dan sudah berdiri sejak 1745.
Solo menjadi pusat kesenian dan budaya Indonesia seperti arca, wayang kulit, naskah-naskah dan batik. Solo juga memiliki sejarah yang memiliki keterkaitan dengan konferensi ini.
Solo menjadi kota pertama yang memiliki studio rekaman. Menjadi napak tilas kebangkitan industri audio, penyelamatan arsip audiovisual yang dimiliki Indonesia. Melalui konferensi ini, diharapkan mengunggah produsen arsip audiovisual yang memiliki nilai sejarah, untuk dilestarikan dan diselamatkan.
Sebagai informasi, konferensi yang berlangsung dari 9 hingga 14 Juni 2024 ini terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu Pertemuan Dewan Eksekutif, Lokakarya, Simposium, Sidang Umum, Kunjungan Kelembagaan dan Kunjungan Budaya.
Konferensi dihadiri lebih dari seratus peserta dan delegasi internasional yang berasal dari 21 negara, antara lain Amerika Serikat, Barbados, Belanda, Prancis, Inggris, India, China, Republik Korea, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Timor Leste, Australia, Selandia Baru, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Kiribati.
Selain peserta internasional, konferensi juga diikuti 150 peserta dari Indonesia yang sebagian besar merupakan arsiparis dari lembaga kearsipan daerah, unit kearsipan kementerian/lembaga, lembaga kearsipan perguruan tinggi, lembaga penyiaran televisi dan radio, serta komunitas kearsipan audiovisual non-pemerintah.
(rca)