Afriansyah Noor Tuding Ada Peran Yusril dalam Pencopotan Sekjen PBB
Rabu, 19 Juni 2024 - 15:15 WIB
JAKARTA - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor menuding ada peran Yusril Ihza Mahendra dalam pencopotan dirinya sebagai sekjen partai berlogo bulan sabit dan bintang itu. Hal itu bermula dari keputusan Yusril untuk mundur dari kursi Ketua Umum DPP PBB yang dimana keputusan itu keluar pada tanggal 18 Mei 2024.
Padahal kata Afriansyah, pada bulan September 2024 akan digelar Muktamar PBB untuk menunjuk jajaran pengurus DPP PBB yang baru. Ia pun mengaku kaget akan keputusan tersebut.
"Kaget saya ya dong tanggal 14 Rabu (saya) ketemu, tanggal 18 dia (Yusril) mundur, garuk-garuk kepala saya, kok tiba-tiba mundur," ujar Afriansyah saat jumpa pers di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Singkat cerita, kata Afriansyah, Majelis Syuro PBB menyarankan agar agenda Mahkamah Dewan Partai (MDP) bisa dijadikan ajang untuk memilih Pj Ketua Umum PBB.
"Di sinilah timbul ramai, permintaan Pak Yusril dengan Ketua Majelis Syuro untuk menunjuk Pak Fahri (sebagai Pj Ketum PBB) itu timbul polemik. Di dalam suasana yang ramai itu ada yang meminta supaya tidak boleh aklamasi atau menunjuk," ucap Afriansyah.
Kendati penunjukan Fahri sebagai Pj Ketua Umum PBB menuai polemik, Afriansyah menjelaskan voting pun dilakukan untuk menetapkan pengganti Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum DPP PBB. Ia pun sempat bertemu dengan Yusril sebelum voting dilakukan.
"Saya jawab, saya siap dan tunduk terhadap keputusan itu, sebagian peserta rapat ada di sini. Jadi mereka Pak Yusril mengatakan bagaimana Fer kalau Anda kalah, 'kalau saya kalah ya saya siap pak, tunduk yang penting partai ini berlanjut sampai Januari 2025," kata Afriansyah saat menirukan percakapan Yusril.
Kendati demikian, Wakil Menteri Ketenagakerjaan ini maju sebagai salah satu kandidat. Hanya saja, perolehan suara dari Afriansyah kalah dari Fahri Bachmid.
Padahal kata Afriansyah, pada bulan September 2024 akan digelar Muktamar PBB untuk menunjuk jajaran pengurus DPP PBB yang baru. Ia pun mengaku kaget akan keputusan tersebut.
"Kaget saya ya dong tanggal 14 Rabu (saya) ketemu, tanggal 18 dia (Yusril) mundur, garuk-garuk kepala saya, kok tiba-tiba mundur," ujar Afriansyah saat jumpa pers di Kantor DPP PBB, Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Singkat cerita, kata Afriansyah, Majelis Syuro PBB menyarankan agar agenda Mahkamah Dewan Partai (MDP) bisa dijadikan ajang untuk memilih Pj Ketua Umum PBB.
"Di sinilah timbul ramai, permintaan Pak Yusril dengan Ketua Majelis Syuro untuk menunjuk Pak Fahri (sebagai Pj Ketum PBB) itu timbul polemik. Di dalam suasana yang ramai itu ada yang meminta supaya tidak boleh aklamasi atau menunjuk," ucap Afriansyah.
Kendati penunjukan Fahri sebagai Pj Ketua Umum PBB menuai polemik, Afriansyah menjelaskan voting pun dilakukan untuk menetapkan pengganti Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum DPP PBB. Ia pun sempat bertemu dengan Yusril sebelum voting dilakukan.
"Saya jawab, saya siap dan tunduk terhadap keputusan itu, sebagian peserta rapat ada di sini. Jadi mereka Pak Yusril mengatakan bagaimana Fer kalau Anda kalah, 'kalau saya kalah ya saya siap pak, tunduk yang penting partai ini berlanjut sampai Januari 2025," kata Afriansyah saat menirukan percakapan Yusril.
Kendati demikian, Wakil Menteri Ketenagakerjaan ini maju sebagai salah satu kandidat. Hanya saja, perolehan suara dari Afriansyah kalah dari Fahri Bachmid.
tulis komentar anda