Soal Obat Covid-19 Unair, Pemuda Muhammadiyah: Perlu Diapresiasi, Bukan Dikerdilkan
Jum'at, 21 Agustus 2020 - 08:26 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto meminta semua pihak agar mengapresiasi obat kombinasi virus Covid-19 yang dibuat Universitas Airlangga (Unair) , Badan Intelijen Negara (BIN) , dan TNI Angkatan Darat (AD). Sunanto merasa kaget jika ada pihak-pihak yang meragukan bahkan mencibir temuan tersebut.
Bagi Sunanto, temuan obat ini menjadi bagian ikhtiar anak bangsa untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman Covid-19 yang tak menentu ini. Terlebih, temuan ini juga akan dilakukan uji klinis terlebih dahulu sebelum dikonsumsi masyarakat.
"Harusnya perlu diapresiasi, bukan dikerdilkan. Kita dukung untuk menemukan solusi mengatasi musibah ini. Persoalan diuji di BPOM atau uji klinis lainnya itu biarkan terus berjalan. Yang penting saat ini kita harus terus mendorong anak bangsa untuk menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi," kata Sunanto kepada SINDOnews, Jumat (21/8/2020).
( ).
Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, kemudian menyerukan kepada seluruh masyarakat menghentikan tindakan saling caci maki dan mencibir penemuan anak bangsa. Ia menilai aksi caci maki justru akan merugikan bangsa Indonesia. Menurut alumni IMM ini, sikap mengerdilkan upaya anak bangsa menemukan obat Covid-19 dapat menjadi penghambat bangsa Indonesia.
"Sekarang kita mendorong semua stakeholder jangan malah saling caci maki, upaya itu (penemuan tim Unair, BIN, TNI) itu jangan dikerdilkan, agar keselamatan rakyat Indonesia bisa segera terwujud," ujarnya.
( ).
Sebelumnya, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti secara terbuka menyampaikan ketidakpercayaannya. "Sampai sekarang belum ada satu pun yang kita bisa klaim sebetulnya merupakan satu obat, meski banyak klaim-klaim dari beberapa yang mengatakan penelitian, tapi termasuk dalam konsorsium belum satu pun yang bisa dikatakan obat spesifik khusus untuk Covid-19," kata Ghufron, Selasa 18 Agustus 2020.
Bagi Sunanto, temuan obat ini menjadi bagian ikhtiar anak bangsa untuk menyelamatkan bangsa Indonesia dari ancaman Covid-19 yang tak menentu ini. Terlebih, temuan ini juga akan dilakukan uji klinis terlebih dahulu sebelum dikonsumsi masyarakat.
"Harusnya perlu diapresiasi, bukan dikerdilkan. Kita dukung untuk menemukan solusi mengatasi musibah ini. Persoalan diuji di BPOM atau uji klinis lainnya itu biarkan terus berjalan. Yang penting saat ini kita harus terus mendorong anak bangsa untuk menemukan solusi dari masalah yang kita hadapi," kata Sunanto kepada SINDOnews, Jumat (21/8/2020).
( ).
Cak Nanto, sapaan akrab Sunanto, kemudian menyerukan kepada seluruh masyarakat menghentikan tindakan saling caci maki dan mencibir penemuan anak bangsa. Ia menilai aksi caci maki justru akan merugikan bangsa Indonesia. Menurut alumni IMM ini, sikap mengerdilkan upaya anak bangsa menemukan obat Covid-19 dapat menjadi penghambat bangsa Indonesia.
"Sekarang kita mendorong semua stakeholder jangan malah saling caci maki, upaya itu (penemuan tim Unair, BIN, TNI) itu jangan dikerdilkan, agar keselamatan rakyat Indonesia bisa segera terwujud," ujarnya.
( ).
Sebelumnya, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Ali Ghufron Mukti secara terbuka menyampaikan ketidakpercayaannya. "Sampai sekarang belum ada satu pun yang kita bisa klaim sebetulnya merupakan satu obat, meski banyak klaim-klaim dari beberapa yang mengatakan penelitian, tapi termasuk dalam konsorsium belum satu pun yang bisa dikatakan obat spesifik khusus untuk Covid-19," kata Ghufron, Selasa 18 Agustus 2020.
(zik)
tulis komentar anda