Jelang 70 Tahun KAA, Menlu Retno Ajak Perkuat Solidaritas Global Selatan melalui Bandung Spirit
Minggu, 09 Juni 2024 - 13:42 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak untuk memperkuat solidaritas global melalui Bandung Spirit. Hal itu disampaikan melalui sambutannya saat membuka acara Road to Platinum Jubilee of the Asian African Conference, di Jakarta, Kamis (6/6/2024).
Menurut Retno, para pendiri bangsa negara-negara di Asia-Afrika pada 1955 silam telah menanam “benih” kerja sama antara Asia dan Afrika dengan menyalakan Bandung Spirit. "Benih itu telah berkembang menjadi “pohon” kerja sama yang memberi naungan bagi kita untuk menghadapi tantangan global," ujar Menlu.
Dalam acara yang dihadiri para duta besar negara sahabat, akademisi, media, kaum pemuda tersebut, Menlu Retno menegaskan bahwa Bandung Spirit masih relevan hingga saat ini. "Semangat Bandung yang menjadi ruh Konferensi Asia-Afrika 1955 masih sangat relevan untuk menghadapi tantangan global saat ini," ujarnya.
Selanjutnya, Menlu Retno menyerukan tiga langkah untuk memelihara “pohon” kerja sama Asia-Afrika. Pertama, memastikan ‘akar’ keadilan dan kemanusiaan global dengan mengedepankan keadilan bagi rakyat Palestina. Keadilan dan kemanusiaan saat ini hilang bagi rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.
Menlu Retno menyebut utang yang belum dibayar adalah kemerdekaan Palestina. Ia juga mengimbau negara-negara Asia-Afrika untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina melalui jalur hukum internasional dan bantuan kemanusiaan.
Kedua, meningkatkan ketahanan menghadapi goncangan strategis global. Ia mengambil contoh kasus pandemi Covid-19 yang terbukti dapat dihadapi melalui multilateralisme, bukan unitelarisme, serta inklusi seluruh elemen masyarakat global. Spirit Bandung dapat memberikan arah untuk kerja sama yang lebih adil dan penguatan multilateralisme.
"Inklusi merupakan DNA penting kerja sama kita, yang tidak meninggalkan siapa pun dan memperkuat cabang-cabang solidaritas kita," tegasnya.
Ketiga, dengan cara menumbuhkan 'cabang' solidaritas dalam menjaga hak atas pembangunan. Global South harus dapat mendorong solidaritas dalam memajukan hak atas pembangunan guna mencapai lompatan kemakmuran, termasuk melalui hilirisasi
Menurut Retno, para pendiri bangsa negara-negara di Asia-Afrika pada 1955 silam telah menanam “benih” kerja sama antara Asia dan Afrika dengan menyalakan Bandung Spirit. "Benih itu telah berkembang menjadi “pohon” kerja sama yang memberi naungan bagi kita untuk menghadapi tantangan global," ujar Menlu.
Dalam acara yang dihadiri para duta besar negara sahabat, akademisi, media, kaum pemuda tersebut, Menlu Retno menegaskan bahwa Bandung Spirit masih relevan hingga saat ini. "Semangat Bandung yang menjadi ruh Konferensi Asia-Afrika 1955 masih sangat relevan untuk menghadapi tantangan global saat ini," ujarnya.
Selanjutnya, Menlu Retno menyerukan tiga langkah untuk memelihara “pohon” kerja sama Asia-Afrika. Pertama, memastikan ‘akar’ keadilan dan kemanusiaan global dengan mengedepankan keadilan bagi rakyat Palestina. Keadilan dan kemanusiaan saat ini hilang bagi rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.
Menlu Retno menyebut utang yang belum dibayar adalah kemerdekaan Palestina. Ia juga mengimbau negara-negara Asia-Afrika untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina melalui jalur hukum internasional dan bantuan kemanusiaan.
Kedua, meningkatkan ketahanan menghadapi goncangan strategis global. Ia mengambil contoh kasus pandemi Covid-19 yang terbukti dapat dihadapi melalui multilateralisme, bukan unitelarisme, serta inklusi seluruh elemen masyarakat global. Spirit Bandung dapat memberikan arah untuk kerja sama yang lebih adil dan penguatan multilateralisme.
"Inklusi merupakan DNA penting kerja sama kita, yang tidak meninggalkan siapa pun dan memperkuat cabang-cabang solidaritas kita," tegasnya.
Ketiga, dengan cara menumbuhkan 'cabang' solidaritas dalam menjaga hak atas pembangunan. Global South harus dapat mendorong solidaritas dalam memajukan hak atas pembangunan guna mencapai lompatan kemakmuran, termasuk melalui hilirisasi
tulis komentar anda