Jakarta, Semarang, dan Makassar Masuk Daftar Kota dengan Suhu Terpanas di Dunia

Jum'at, 07 Juni 2024 - 16:43 WIB
Tiga kota di Indonesia yakni Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Semarang, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta masuk ke dalam daftar kota-kota di dunia dengan suhu terpanas. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Sebanyak tiga kota di Indonesia yakni Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Semarang, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta masuk ke dalam daftar kota-kota di dunia dengan suhu terpanas. Suhu panas tersebut terjadi akibat perubahan iklim.

Daftar tersebut diungkap Climate Central dalam laporan terbaru mereka, “People Exposed to Climate Change: March-May 2024”, yang dirilis Kamis, 6 Juni 2024.

Makassar menempati urutan teratas dalam daftar kota-kota di dunia dengan suhu panas yang tidak biasa disebabkan oleh perubahan iklim, dengan catatan 92 hari berada pada indeks pergeseran iklim atau Climate Shift Index (CSI) level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu mencapai 1,2 derajat celsius.





"Sedangkan Semarang (yang berada di daftar yang sama dengan Makassar) menduduki posisi ke-11 dengan catatan 88 hari pada CSI level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu menembus 1,4 derajat celsius," dalam keterangan yang diterima MNC Portal, Jumat (7/6/2024).

Sementara itu, Jakarta yang masuk ke dalam daftar kota-kota besar global dengan suhu panas yang tidak biasa disebabkan oleh perubahan iklim, berada di posisi ke-4 dengan catatan 77 hari pada CSI level 3 atau lebih tinggi dan anomali suhu tercatat 0,9 derajat celsius.



Jakarta hanya kalah dari Lagos (Nigeria) dengan 88 hari CSI 3 atau lebih tinggi, Kinshasa (Kongo) dengan 79 hari CSI 3 atau lebih tinggi, Mexico City (Meksiko) dengan 78 hari CSI 3 atau lebih tinggi.

Metode CSI yang digunakan Climate Central bertujuan untuk mengukur pengaruh lokal perubahan iklim terhadap suhu harian di seluruh dunia. CSI level 1 berarti perubahan iklim dapat dideteksi, secara teknis, kenaikan suhu setidaknya 1,5 kali lebih mungkin terjadi, sedangkan CSI level 2 berarti kenaikan suhu setidaknya 2 kali lebih mungkin terjadi, dan seterusnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More