Usai Pemilu 2024, Perlunya Hadirkan Kepercayaan di Industri Jasa
Sabtu, 01 Juni 2024 - 12:20 WIB
JAKARTA - Pemilu 2024 baik pilpres dan pileg telah selesai dilalui rakyat Indonesia. Semua kini Kembali pada bidangnya masing-masing dan berusaha untuk mengembalikan kepercayaan, terutama di industri jasa.
Pandangan ini terungkap dalam event CBI Connect 2024 di Ballroom 3 Hotel Mulia Jakarta beberapa hari lalu. Acara tersebut bertemakan Membangun Kekuatan Kolaborasi dalam Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilihan Umum.
"CBI Connect diselenggarakan dengan tujuan sebagai sarana bagi pelaku industri jasa keuangan baik perbankan, perusahaan pembiayaan dan P2P Lending, untuk dapat saling berbagi informasi dan berdiskusi tentang Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilu 2024. Tema ini kami pilih mengingat, kebijakan di masa depan, akan memberikan dampak bagi industri jasa keuangan," kata Direktur Utama CBI, Agus Subekti dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2024).
Kata Agus, selaku LPIP, CBI atau Credit Bureau Indonesia mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjadi infrastruktur sistem di Indonesia dan diharapkan akan mendorong terciptanya stabilitas sistem keuangan nasional.
Dalam panel ini, Aviliani Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyampaikan soal pertumbuhan ekonomi setelah Pemilu 2024, ini menunjukan bahwa pada kondisi pasca pemilu masyarakat masih membutuhkan kredit.
"Namun di sisi lain penyerapan tenaga kerja menurun, ini jadi tantangan pemerintah agar investasi atau kredit mampu menyerap tenaga kerja," kata Aviliani.
Suwandi Wiratno Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyampaikan, industri pembiayaan telah berkolaborasi dengan pihak penyedia jasa informasi teknologi untuk memanfaatkan data-data seperti SLIK, credit scoring, pencatatatan asset dan platform lainnya.
"Sehingga pembiayaan bisa menjaga kualitas pembiayaan yang baik guna meningkatkan profitabilitas perusahaan. Melalui kolaborasi tersebut, industri pembiayaan optimis akan terus bertumbuh ditengah tantangan ketidakpastian perekonomian global dan menjadi industri jasa keuangan yang terpercaya," jelasnya.
Pandangan ini terungkap dalam event CBI Connect 2024 di Ballroom 3 Hotel Mulia Jakarta beberapa hari lalu. Acara tersebut bertemakan Membangun Kekuatan Kolaborasi dalam Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilihan Umum.
"CBI Connect diselenggarakan dengan tujuan sebagai sarana bagi pelaku industri jasa keuangan baik perbankan, perusahaan pembiayaan dan P2P Lending, untuk dapat saling berbagi informasi dan berdiskusi tentang Proyeksi Industri Jasa Keuangan Pasca Pemilu 2024. Tema ini kami pilih mengingat, kebijakan di masa depan, akan memberikan dampak bagi industri jasa keuangan," kata Direktur Utama CBI, Agus Subekti dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2024).
Kata Agus, selaku LPIP, CBI atau Credit Bureau Indonesia mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menjadi infrastruktur sistem di Indonesia dan diharapkan akan mendorong terciptanya stabilitas sistem keuangan nasional.
Dalam panel ini, Aviliani Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyampaikan soal pertumbuhan ekonomi setelah Pemilu 2024, ini menunjukan bahwa pada kondisi pasca pemilu masyarakat masih membutuhkan kredit.
"Namun di sisi lain penyerapan tenaga kerja menurun, ini jadi tantangan pemerintah agar investasi atau kredit mampu menyerap tenaga kerja," kata Aviliani.
Suwandi Wiratno Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyampaikan, industri pembiayaan telah berkolaborasi dengan pihak penyedia jasa informasi teknologi untuk memanfaatkan data-data seperti SLIK, credit scoring, pencatatatan asset dan platform lainnya.
"Sehingga pembiayaan bisa menjaga kualitas pembiayaan yang baik guna meningkatkan profitabilitas perusahaan. Melalui kolaborasi tersebut, industri pembiayaan optimis akan terus bertumbuh ditengah tantangan ketidakpastian perekonomian global dan menjadi industri jasa keuangan yang terpercaya," jelasnya.
tulis komentar anda