Ecolab Targetkan Industri Hemat Air hingga 300 Miliar Galon Tahun 2030

Jum'at, 24 Mei 2024 - 21:30 WIB
loading...
Ecolab Targetkan Industri...
Ecolab menargetkan dapat berkontribusi menghemat penggunaan air oleh pelanggan di sektor industri hingga 300 miliar galon tahun 2030. Foto: Dok SINDOnews
A A A
BADUNG - Ecolab menargetkan dapat berkontribusi menghemat penggunaan air oleh pelanggan di sektor industri hingga 300 miliar galon tahun 2030. Hal ini untuk mengantisipasi risiko berkurangnya pasokan air yang diperkirakan hingga mencapai 56 persen berdasarkan riset World Resources Institute.

"Apabila disesuaikan dengan jumlah penduduk itu (300 miliar galon) setara satu miliar orang di seluruh dunia bisa menikmati air," kata Presiden Direktur Ecolab Evan Jayawiyanto di sela World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (23/4/2024).



Sedangkan pada 2023, Ecolab berkontribusi menghemat air oleh pelanggannya di sektor industri sebanyak 200 miliar galon atau setara 760 juta orang di dunia yang menikmati air.

Upaya penghematan air dilakukan melalui pemanfaatan teknologi yakni 3D Trasar yang mengoptimalkan sistem air industri melalui ekosistem teknologi pintar yang terhubung, bahan kimia yang terhubung, keahlian yang luas, dan wawasan yang dapat ditindaklanjuti.

Dia menyebutkan air menjadi penggerak utama produksi semua jenis industri misalnya dalam manufaktur telepon pintar (ponsel) yang digunakan dalam proses pendinginan, pemanasan hingga reaksi kimia.

Begitu juga industri automotif, makanan, minyak, dan gas juga membutuhkan komponen air sebagai penggerak utama produksi.

Untuk memproduksi satu ponsel misalnya membutuhkan volume air yang tidak sedikit yakni sekitar 3.400 galon air.

Dengan didukung teknologi, kontrol dan inovasi digital, dia menargetkan penggunaan air untuk produksi satu ponsel dapat diturunkan sebesar 10 persen sehingga menjadi sekitar 3.000 galon air.

"Jadi, semakin bisa lebih efisien dan hemat air itu berdampak positif ke perusahaan karena hasil maksimal, produksi lebih banyak, biaya operasional bisa ditekan," ucapnya.

Sementara itu, pada World Water Forum Ke-10 di Nusa Dua, Bali, isu pengelolaan air menjadi salah satu topik tematik yang dibahas para praktisi dan delegasi.

Pada sesi seminar bertajuk tantangan dan kesempatan untuk mengaplikasikan pengelolaan air pintar, dari konsep ke praktik global di sela World Water Forum Ke-10, Senin (20/5/2024), perwakilan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) James Dalton mengungkapkan lebih dari 10 persen emisi berkaitan langsung dengan pengelolaan air.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)