Jenis-jenis Baret TNI Berdasarkan Warna dan Posisinya
Minggu, 19 Mei 2024 - 06:42 WIB
Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang merupakan satuan khusus milik TNI AL juga mengenakan baret berwarna merah tua. Terdapat semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna yang berarti tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi.
Lambangnya berupa jangkar yang di depannya terdapat katak memegang tombak trisula. Satuan Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI yang diresmikan pada 30 Juli 2019 juga mengenakan baret berwarna merah dengan emblem bergambar tiga buah anak panah.
Koopsus TNI beranggotakan personel-personel terbaik tiga matra, yakni Satuan 81 Kopassus, Satuan Bravo 90 Paskhas, dan Satuan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
Baret ini digunakan di lingkungan Markas Besar TNI AD, Markas Kodam, serta satuan teritorial seperti Kodim dan Koramil. Baret ini berwarna hijau terang dengan lambang Kartika Eka Paksi berupa burung Garuda dengan perisai Merah Putih dan satu bintang di atasnya.
Selain itu, baret hijau dipakai kecabangan Infanteri dari tingkat Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif) hingga tingkat pasukan yaitu Batalyon Infanteri. Baret Infanteri menggunakan emblem Yudha Wastu Pramuka, yang bergambar dua senapan beserta sangkurnya dengan posisi saling menyilang.
Yudha Wastu Pramuka Satuan tempur terbesar Angkatan Darat yaitu Kostrad (Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat) juga menggunakan baret berwarna hijau. Baret ini memiliki lambang Cakra Sapta Agni dengan berbentuk senjata cakra dengan tujuh ujung berapi.
Pasukan lainnya yang menggunakan baret hijau adalah Batalyon Raider. Hanya saja Raider menggunakan baret berwarna hijau lumut dengan emblem perisai merah putih diagonal dengan elemen sangkur terhunus dan kilat di depannya.
Baret ini juga digunakan Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad). Baret hijau Zeni menggunakan emblem Yudha Karya Satya Bhakti yang berarti mengabdi dengan setia dalam tugas perang dan pembangunan.
Bantuan Zeni di antaranya adalah konstruksi, destruksi, membuat rintangan, samaran, penyeberangan, dan menjinakkan bahan peledak. Perhubungan Angkatan Darat (Hubat) oleh satuan kecabangan Perhubungan juga mengenakan baret hijau.
Lambangnya berupa jangkar yang di depannya terdapat katak memegang tombak trisula. Satuan Komando Operasi Khusus (Koopsus) TNI yang diresmikan pada 30 Juli 2019 juga mengenakan baret berwarna merah dengan emblem bergambar tiga buah anak panah.
Koopsus TNI beranggotakan personel-personel terbaik tiga matra, yakni Satuan 81 Kopassus, Satuan Bravo 90 Paskhas, dan Satuan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).
8. Baret Hijau
Baret ini digunakan di lingkungan Markas Besar TNI AD, Markas Kodam, serta satuan teritorial seperti Kodim dan Koramil. Baret ini berwarna hijau terang dengan lambang Kartika Eka Paksi berupa burung Garuda dengan perisai Merah Putih dan satu bintang di atasnya.
Selain itu, baret hijau dipakai kecabangan Infanteri dari tingkat Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif) hingga tingkat pasukan yaitu Batalyon Infanteri. Baret Infanteri menggunakan emblem Yudha Wastu Pramuka, yang bergambar dua senapan beserta sangkurnya dengan posisi saling menyilang.
Yudha Wastu Pramuka Satuan tempur terbesar Angkatan Darat yaitu Kostrad (Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat) juga menggunakan baret berwarna hijau. Baret ini memiliki lambang Cakra Sapta Agni dengan berbentuk senjata cakra dengan tujuh ujung berapi.
Pasukan lainnya yang menggunakan baret hijau adalah Batalyon Raider. Hanya saja Raider menggunakan baret berwarna hijau lumut dengan emblem perisai merah putih diagonal dengan elemen sangkur terhunus dan kilat di depannya.
Baret ini juga digunakan Direktorat Zeni Angkatan Darat (Ditziad). Baret hijau Zeni menggunakan emblem Yudha Karya Satya Bhakti yang berarti mengabdi dengan setia dalam tugas perang dan pembangunan.
Bantuan Zeni di antaranya adalah konstruksi, destruksi, membuat rintangan, samaran, penyeberangan, dan menjinakkan bahan peledak. Perhubungan Angkatan Darat (Hubat) oleh satuan kecabangan Perhubungan juga mengenakan baret hijau.
tulis komentar anda