20 Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Lebat di Awal Mei 2024
Minggu, 05 Mei 2024 - 09:02 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan hujan lebat masih berpotensi mengguyur 20 wilayah Indonesia hingga awal Mei 2024. Meskipun, sejumlah wilayah telah memasuki musim kemarau.
“Memasuki awal Mei 2024 ini, potensi hujan dengan intensitas lebat masih dapat terjadi dalam sepekan kedepan di beberapa wilayah Indonesia,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (5/5/2024).
Andri mengatakan kondisi ini dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer, yaitu gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan dan pertemuan angin, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Sementara itu, baru 8% dari jumlah Zona Musim Indonesia memasuki musim kemarau. Sisanya masih mengalami musim hujan. Saat ini tidak ada daerah yang mengalami tidak ada hujan lebih dari 2 bulan.
Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, dan sebagian Sulawesi Tengah.
“Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih dapat terjadi di Indonesia, sedangkan sebagian wilayah lain masih berpotensi mengalami fenomena suhu panas, maka masyarakat diimbau untuk tetap tenang, namun selalu waspada terhadap potensi bencana, serta terus memantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi info BMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail,” pungkasnya.
1. Sumatera Barat,
2. Riau,
“Memasuki awal Mei 2024 ini, potensi hujan dengan intensitas lebat masih dapat terjadi dalam sepekan kedepan di beberapa wilayah Indonesia,” ungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (5/5/2024).
Andri mengatakan kondisi ini dipicu oleh aktivitas gelombang atmosfer, yaitu gelombang ekuatorial Rossby dan gelombang Kelvin, Madden-Julian Oscillation (MJO), dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan dan pertemuan angin, khususnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Sementara itu, baru 8% dari jumlah Zona Musim Indonesia memasuki musim kemarau. Sisanya masih mengalami musim hujan. Saat ini tidak ada daerah yang mengalami tidak ada hujan lebih dari 2 bulan.
Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, dan sebagian Sulawesi Tengah.
“Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat masih dapat terjadi di Indonesia, sedangkan sebagian wilayah lain masih berpotensi mengalami fenomena suhu panas, maka masyarakat diimbau untuk tetap tenang, namun selalu waspada terhadap potensi bencana, serta terus memantau informasi peringatan dini cuaca melalui aplikasi info BMKG untuk mendapatkan informasi yang lebih detail,” pungkasnya.
1. Sumatera Barat,
2. Riau,
tulis komentar anda