Lewat Aplikasi Klikkb, BKKBN Hubungkan Akseptor KB dan Bidan
Selasa, 18 Agustus 2020 - 09:05 WIB
JAKARTA - Penggunaan kontrasepsi mengalami penurunan cukup drastis selama masa pandemi Covid-19. Kondisi tersebut mendorong meningkatnya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan.
Jumlahnya tidak sedikit, di tingkat nasional, persentase kehamilan tidak dikehendaki mencapai 17,5%. Artinya, setiap 100 orang hamil, terdapat 17 ibu yang hamilnya tidak disengaja. Salah satu akibatnya adalah kurangnya akses pasangan usia subur terhadap pelayanan kontrasepsi.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat launching aplikasi klikkb dalam rangkaian kegiatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Jakarta, Senin 17 Agustus 2020.
“Berbagai penyebab seperti kekhawatiran akseptor KB untuk menggunakan fasilitas kesehatan, adanya provider yang tidak membuka layanan ataupun terhambatnya menuju tempat pelayanan karena pembatasan sosial berskala besar,” tambah Hasto.( )
Untuk itu, pelayanan kontrasepsi kepada pasangan usia subur harus terus dilakukan untuk memenuhi tujuan perencanaan keluarga, yaitu menunda kehamilan, menjaga jarak antar kelahiran dan mengakhiri kesuburan.
“BKKBN dengan inovasi-inovasi yang baru kita mempunyai prinsip dengan cara baru di era yang baru untuk generasi baru karena BKKBN menyadari bahwa mayoritas yang menjadi target penting untuk menciptakan generasi yang unggul untuk Indonesia maju adalah generasi yang lahir dan berusia 40 tahun ke bawah,” tutur Hasto
Sebagai salah satu upaya untuk menjangkau pasangan usia subur agar terakses informasi, kemudian mendapatkan pelayanan kontrasepsi dan menjaga kesertaannya, BKKBN mengembangkan sebuah aplikasi yang dinamakan klikkb.
Aplikasi tersebut akan menghubungkan secara langsung akseptor KB dengan bidan dan memungkinkan akseptor mendapatkan informasi secara interaktif atau konseling dalam aplikasi ini.
Menurut Hasto, komitmen bidan sungguh luar biasa, “Kami ucapkan terima kasih kepada bidan seluruh Indonesia karena kita sering ber slogan ada bidan ada KB, ada KB ada Bidan. Pelayanan KB, 70 persen dikerjakan oleh para bidan yang tersebar di seluruh Indonesia," tuturnya.
Jumlahnya tidak sedikit, di tingkat nasional, persentase kehamilan tidak dikehendaki mencapai 17,5%. Artinya, setiap 100 orang hamil, terdapat 17 ibu yang hamilnya tidak disengaja. Salah satu akibatnya adalah kurangnya akses pasangan usia subur terhadap pelayanan kontrasepsi.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat launching aplikasi klikkb dalam rangkaian kegiatan Hari Kontrasepsi Sedunia di Jakarta, Senin 17 Agustus 2020.
“Berbagai penyebab seperti kekhawatiran akseptor KB untuk menggunakan fasilitas kesehatan, adanya provider yang tidak membuka layanan ataupun terhambatnya menuju tempat pelayanan karena pembatasan sosial berskala besar,” tambah Hasto.( )
Untuk itu, pelayanan kontrasepsi kepada pasangan usia subur harus terus dilakukan untuk memenuhi tujuan perencanaan keluarga, yaitu menunda kehamilan, menjaga jarak antar kelahiran dan mengakhiri kesuburan.
“BKKBN dengan inovasi-inovasi yang baru kita mempunyai prinsip dengan cara baru di era yang baru untuk generasi baru karena BKKBN menyadari bahwa mayoritas yang menjadi target penting untuk menciptakan generasi yang unggul untuk Indonesia maju adalah generasi yang lahir dan berusia 40 tahun ke bawah,” tutur Hasto
Sebagai salah satu upaya untuk menjangkau pasangan usia subur agar terakses informasi, kemudian mendapatkan pelayanan kontrasepsi dan menjaga kesertaannya, BKKBN mengembangkan sebuah aplikasi yang dinamakan klikkb.
Aplikasi tersebut akan menghubungkan secara langsung akseptor KB dengan bidan dan memungkinkan akseptor mendapatkan informasi secara interaktif atau konseling dalam aplikasi ini.
Menurut Hasto, komitmen bidan sungguh luar biasa, “Kami ucapkan terima kasih kepada bidan seluruh Indonesia karena kita sering ber slogan ada bidan ada KB, ada KB ada Bidan. Pelayanan KB, 70 persen dikerjakan oleh para bidan yang tersebar di seluruh Indonesia," tuturnya.
(dam)
Lihat Juga :
tulis komentar anda