Komarudin Watubun Sebut Gibran Berbohong Dua Kali
Senin, 22 April 2024 - 21:46 WIB
JAKARTA - Ketua Bidang Kehormatan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Komarudin Watubun menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terlalu reaktif saat disebut berbohong oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Menurutnya, tindakan berbohong Gibran memang benar terjadi.
"Tentang sikap Mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi Pak Sekjen. Karena apa yang disampaikan Pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar berbohong, dua kali itu," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Kebohongan yang dimaksud Komarudin adalah mengenai janji bakal bersandarnya Gibran bersama PDIP. Gibran, kata Komaruddin, mengungkapkan niat itu di hadapannya dan Hasto.
"Yang pertama saya panggil, saya dengan Pak Sekjen di lantai 2 ruang Pak Sekjen dan waktu itu beliau (Gibran) sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan Bapaknya tidak Presiden lagi. Mau kemana lagi saya pasti bersandar di PDI Perjuangan," katanya.
Kebohongan kedua, kata dia, terjadi di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Di sana, kata Komar, Gibran mengungkapkan keinginannya bersama PDIP saat ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Itu kan Ibu tanya Mas Gibran sama Bobby, mau tetap di sini apa berpindah partai. Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan," katanya.
Menurut Komar, pernyataan Hasto justru menitikberatkan agar Gibran bersikap lebih berhati-hati. Ia menilai sebagai pemimpin seharusnya putra sulung Presiden Joko Widodo itu tidak boleh berbohong.
"Sebagai pemimpin istilah saya boleh salah tapi tidak boleh berbohong, apalagi sebentar lagi dilantik menjadu wakil Presiden Indonesia. Jadi sebenarnya itu pesan Pak Sekjen itu Beliau lebih berhati-hati ke depan," katanya.
"Tentang sikap Mas Gibran saya kira itu terlalu reaktif untuk menanggapi Pak Sekjen. Karena apa yang disampaikan Pak Sekjen itu benar terjadi dan itu benar berbohong, dua kali itu," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).
Kebohongan yang dimaksud Komarudin adalah mengenai janji bakal bersandarnya Gibran bersama PDIP. Gibran, kata Komaruddin, mengungkapkan niat itu di hadapannya dan Hasto.
"Yang pertama saya panggil, saya dengan Pak Sekjen di lantai 2 ruang Pak Sekjen dan waktu itu beliau (Gibran) sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan Bapaknya tidak Presiden lagi. Mau kemana lagi saya pasti bersandar di PDI Perjuangan," katanya.
Kebohongan kedua, kata dia, terjadi di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Di sana, kata Komar, Gibran mengungkapkan keinginannya bersama PDIP saat ditanyakan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Itu kan Ibu tanya Mas Gibran sama Bobby, mau tetap di sini apa berpindah partai. Mas Gibran sendiri maju ke mimbar lalu disampaikan waktu itu tetap bersama PDI Perjuangan," katanya.
Menurut Komar, pernyataan Hasto justru menitikberatkan agar Gibran bersikap lebih berhati-hati. Ia menilai sebagai pemimpin seharusnya putra sulung Presiden Joko Widodo itu tidak boleh berbohong.
"Sebagai pemimpin istilah saya boleh salah tapi tidak boleh berbohong, apalagi sebentar lagi dilantik menjadu wakil Presiden Indonesia. Jadi sebenarnya itu pesan Pak Sekjen itu Beliau lebih berhati-hati ke depan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda