Peringatan HUT RI Ke-75, Upacara Penuh Makna di Tengah Pandemi

Selasa, 18 Agustus 2020 - 06:35 WIB
Seperti tahun-tahun sebelumnya, salah satu yang tidak berubah pada upacara peringatan HUT ke-75 RI adalah tradisi mengenakan pakaian adat Nusantara. Tradisi yang dimulai Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini tetap dilakukan meski upacara peringatan kemerdekaan dilakukan secara terbatas karena adanya pandemi Covid-19.

Jika pada 2029 lalu Presiden mengenakan baju adat Klungkung, Bali, tahun ini Jokowi mengenakan pakaian adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Kain yang dikenakan bermotif Kaif berantai nunkolo warna merah yang menandakan keberanian kaum pria. Motif ini sudah dimodifikasi dari bentuk belah ketupat (motif geometris) dengan batang tengah yang berarti sumber air. Sementara bagian pinggirnya bergerigi, melambangkan topografi wilayah berbukit dan berkelok-kelok.

Busana kepala negara juga dilengkapi aksesori berupa kain tenun dan ikat kepala sekaligus pelindung yang menjadi tanda kebesaran raja atau mahkota. Sementara Wapres) Ma’ruf Amin beserta istri, juga terlihat kompak mengenakan pakaian adat Melayu. (Baca juga: Putin Mengaku Siap Kirim Tentara Rusia ke Belarusia)

Di antara sejumlah tamu kehormatan yang hadir, Ketua DPR Puan Maharani mencuri perhatian dengan tampil mengenakan Tengkuluk, penutup kepala tradisional yang biasa dikenakan kaum perempuan Jambi yang dipadu dengan gaun warna merah menyala.

Sementara itu, malam menjelang puncak peringatan HUT ke-75 RI , Presiden Jokowi memimpin upacara apel kehormatan dan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pada upacara yang digelar tepat pukul 00.00 WIB itu, Jokowi menyampaikan penghormatan tertinggi bagi 10.102 pahlawan yang telah mengabdi dan berjuang demi kebahagiaan Indonesia.

“Begitu pun pahlawan yang tidak dikenal nama dan tempatnya, di kota-kota, di dusun-dusun, di lereng-lereng gunung, di lembah-lembah ngarai, dan di dasar-dasar lautan,” ucap Jokowi.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga menyatakan hormat yang sebesar-besarnya atas keridaan, keikhlasan, dan kesucian pengorbanan para pahlawan dalam mengabdi terhadap perjuangan demi kebahagiaan nusa dan bangsa. (Lihat videonya: Bakso Merah Putih Hidangan Menyambut Kemerdekaan)

Di bagian lain, meskipun tidak hadir dalam upacara di Istana Merdeka, presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan bahwa di momen peringatan HUT Kemerdekaan pada masa pandemi kali ini, dia mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu dan tetap optimistis dalam menghadapi krisis.

“Kita harus tetap bersatu dan optimis(tis). Karena pada saatnya, percayalah badai akan berlalu. Yang penting kita tetap bersatu, pemerintah memimpin, membimbing dan menolong rakyatnya, sedangkan rakyat mendukung penuh pemerintahnya seraya menjalankan kewajiban-kewajibannya,” ucap SBY.

Adapun presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyoroti masih minimnya keterlibatan perempuan di kancah politik Indonesia. Sebagai satu-satunya presiden perempuan di Indonesia, dia menilai peran kaum perempuan masih sangat kurang. “Sebenarnya kalau saya melihat, para wanita Indonesia ini masih sangat kurang di dalam kiprahnya dalam bidang politik. Saya menekankan hal itu,” katanya, dikutip dari video Biro Pers Setpres, Senin (17/8/2020). (Dita Angga)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More