Datangi MUI, Pendeta Gilbert Minta Maaf kepada Umat Islam
Selasa, 16 April 2024 - 17:42 WIB
JAKARTA - Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima kunjungan Pendeta Gilbert Lumoindong di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (16/4/2024). Dalam kunjungan itu, Pendeta Gilbert meminta maaf kepada umat Islam atas kegaduhan yang ditimbulkan dari khotbahnya soal zakat dan salat yang viral di media sosial.
Ketua MUI KH Cholil Nafis mengatakan, kehadiran Pendeta Gilbert ke Kantor MUI merupakan inisiatif pribadi karena menyadari bahwa MUI merupakan rumah besar umat Islam di Indonesia. Pendeta Gilbert menceritakan kronologi dan isi lengkap khotbahnya. Ia menyatakan tidak ada niatan menghina ajaran Islam apalagi menciptakan perpecahan.
"Pendeta Gilbert datang ke MUI untuk meminta maaf kepada umat Islam dan umat beragama atas tindakannya yang kurang berkenan dan menyinggung perasaan umat Islam dan umat beragama," kata Kiai Cholil Nafis dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).
Setelah mendengar penjelasan Pendeta Gilbert, pimpinan MUI mengambil kesimpulan bahwa kegaduhan yang ditimbul akibat video khotbah yang dipenggal-penggal dalam editan, sehingga makna penyampaian dapat berpotensi terjadinya kesalahpahaman di masyarakat.
"Kami sebagai umat beragama tentu menerima permohonan maafnya. Kami semua memaafkan," katanya.
Selain menerima permintaan maaf, pimpinan MUI juga meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi Pendeta Gilbert dan semua pihak bahwa dalam berkhutbah atau berceramah tak perlu membandingkan keyakinan dan ritual agama lain, apalagi merendahkan demi menghindari terjadinya kesalahpahaman.
"Ke depan mari kita rajut keutuhan, persaudaraan, dan persatuan antarumat beragama serta saling menghormati keyakinan masing-masing kita demi menjaga kerukunan," katanya.
Untuk diketahui, Pendeta Gilbert menjadi sorotan masyarakat lantaran potongan ceramahnya menyinggung zakat dan salat. Dia membandingkan zakat umat Islam yang hanya 2,5%, sementara Kristen sebesar 10%. Karena zakat 10%, maka umatnya tidak perlu repot-repot bergerak dalam ibadah, sedangkan umat islam harus salat karena hanya membayar zakat 2,5%.
Dalam potongan video tersebut, Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat. Menurutnya, gerakan salat yang paling berat pada bagian akhir karena harus melipat kaki. "Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa," ucapnya.
Ketua MUI KH Cholil Nafis mengatakan, kehadiran Pendeta Gilbert ke Kantor MUI merupakan inisiatif pribadi karena menyadari bahwa MUI merupakan rumah besar umat Islam di Indonesia. Pendeta Gilbert menceritakan kronologi dan isi lengkap khotbahnya. Ia menyatakan tidak ada niatan menghina ajaran Islam apalagi menciptakan perpecahan.
"Pendeta Gilbert datang ke MUI untuk meminta maaf kepada umat Islam dan umat beragama atas tindakannya yang kurang berkenan dan menyinggung perasaan umat Islam dan umat beragama," kata Kiai Cholil Nafis dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).
Setelah mendengar penjelasan Pendeta Gilbert, pimpinan MUI mengambil kesimpulan bahwa kegaduhan yang ditimbul akibat video khotbah yang dipenggal-penggal dalam editan, sehingga makna penyampaian dapat berpotensi terjadinya kesalahpahaman di masyarakat.
"Kami sebagai umat beragama tentu menerima permohonan maafnya. Kami semua memaafkan," katanya.
Selain menerima permintaan maaf, pimpinan MUI juga meminta agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi Pendeta Gilbert dan semua pihak bahwa dalam berkhutbah atau berceramah tak perlu membandingkan keyakinan dan ritual agama lain, apalagi merendahkan demi menghindari terjadinya kesalahpahaman.
"Ke depan mari kita rajut keutuhan, persaudaraan, dan persatuan antarumat beragama serta saling menghormati keyakinan masing-masing kita demi menjaga kerukunan," katanya.
Baca Juga
Untuk diketahui, Pendeta Gilbert menjadi sorotan masyarakat lantaran potongan ceramahnya menyinggung zakat dan salat. Dia membandingkan zakat umat Islam yang hanya 2,5%, sementara Kristen sebesar 10%. Karena zakat 10%, maka umatnya tidak perlu repot-repot bergerak dalam ibadah, sedangkan umat islam harus salat karena hanya membayar zakat 2,5%.
Dalam potongan video tersebut, Gilbert juga sempat memperagakan gerakan mirip salat. Menurutnya, gerakan salat yang paling berat pada bagian akhir karena harus melipat kaki. "Yang paling berat terakhirnya mesti lipat kaki, enggak semua orang bisa," ucapnya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda