Hakim MK Dapat Rompi Anti Peluru kecuali Anwar Usman Paman Gibran

Kamis, 04 April 2024 - 16:20 WIB
Garda mengirim rompi antipeluru kepada hakim MK yang bertugas menyidangkan sengketa Pemilu 2024. Garda mengirimi seluruh hakim MK rompi antipeluru kecuali Anwar Usman, paman Gibran. Foto: iNews Media/Erfan Erlin
YOGYAKARTA - Gerakan Rakyat untuk Demokrasi dan Keadilan (Garda) mengirim rompi antipeluru kepada hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang bertugas menyidangkan sengketa Pemilu 2024. Garda mengirimi seluruh hakim MK rompi antipeluru kecuali Anwar Usman, paman Gibran Rakabuming Raka.

"Semua kami kirimi kecuali paman Usman. Beliau di sana cuma ngemper karena ndak punya pekerjaan," ujar Koordinator Lapangan Garda Hendry Kuncoro Yekti, Rabu (3/4/2024).





Dia menilai sulit dikatakan Pilpres 2024 terlaksana secara jujur, adil, dan bermartabat. Hal ini lantaran Pilpres 2024 sarat penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) secara terang benderang, mulai dari rekayasa perubahan konstitusi, pelanggaran peraturan KPU, pengerahan aparat negara, politisasi bansos, hingga dugaan kecurangan Pemilu.

Nasib demokrasi dan keadilan kini dipertaruhkan dalam persidangan di MK melalui sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 (PHPU Pilpres 2024).

"Hakim MK harus objektif, profesional, bijaksana, serta bernyali tanpa ada rasa takut akan tekanan gurita kepentingan politik penguasa," kata Hendry.

Sebagai bentuk dukungan moral kepada hakim MK, Garda mengirimkan paket barang berupa rompi antipeluru kepada para hakim MK melalui Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Tujuannya agar para hakim MK punya nyali dan tidak takut terhadap intervensi dan ancaman kekuasaan sehingga dapat memutuskan perkara seadil-adilnya serta sejujur-jujurnya demi nasib demokrasi dan keadilan di Tanah Air.

"Meski langit runtuh keadilan harus tetap ditegakkan. Merdeka," ucapnya.

Garda menggelar aksi sebagai support moral kepada hakim MK. Mereka yang mengklaim perwakilan masyarakat Yogyakarta tahu bahwa hakim adalah wakil Tuhan di dunia ini untuk memberikan atau memutuskan sesuatu yang seadil-adilnya. Mereka memberikan support dan percaya penuh kepada para hakim MK masih punya hati nurani.

Salah satu bentuk support moral yakni mengirimkan secara simbolis rompi antipeluru, antisantet, anti-KKN, dan antisuap yang bisa dipakai hakim. Tujuannya agar hakim MK tidak takut kepada penguasa yang memberi tekanan.

Garda berharap hakim memutuskan dengan hati nurani jernih. Hakim harus memutuskan seadil-adilnya karena semua orang tahu jika saat ini banyak warga merasakan hal yang STMJ (Sistematis, Terstruktur, Masif, dan Jijik) terjadi.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More