Hak dan Tanggung Jawab di Ruang Digital
Jum'at, 29 Maret 2024 - 09:16 WIB
Sejalan dengan paparan Trisno, paparan materi kedua yang disampaikan oleh Anang Darmawan selaku dosen pengajar dan praktisi digital. Dia menekankan pentingnya anak memahami keamanan digital sedari dini.
Keamanan digital adalah sebuah proses untuk memastikan pengunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman, terutama untuk melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.
”Tips yang aman dalam bermedia digital yaitu pastikan keamanan dari perangkat dan media digital yang kalian punya termasuk media sosial menggunakan password yang kuat dan pastikan mengaktifkan 2 faktor autentifikasi,” jelas Anang.
Tidak ada yang 100 persen aman di dunia digital, yang dapat kita lakukan sebagai pengguna internet adalah mengurangi resiko dengan membuat password yang kuat, berpikir kritis, dan selalu melakukan verifikasi data atas konten yang kita lihat dari internet.
Paparan terakhir disampaikan oleh Shinta K Syam, key opinion leader yang berbagi materi tentang budaya bermedia digital. Bicara tentang budaya bermedia digital, salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah memudarnya wawasan kebangsaan serta menipisnya rasa sopan santun.
Shinta menjelaskan sebagai influencer, ia kerap masih menemukan komen kasar hingga diskriminasi, namun dianggap lelucon yang lumrah bagi sebagian orang.
”Aku harap adik-adik disini setidaknya punya kesadaran diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata atau ketikan yang dapat menyinggung seseorang, hati-hatilah saat bertindak,” ucapnya
Shinta juga menyampaikan manfaat positif media sosial, yaitu memberikan ruang untuk berekspresi dan menggali potensi diri. Sebagai influencer, Shinta berbagi tips untuk anak apabila ingin menjadi konten kreator, yaitu percaya pada kemampuan diri sendiri dan terus menggali potensi diri.
Webinar ini juga diisi dengan sesi tanya jawab antara peserta dan pembicara. Salah satu pertanyaan diajukan oleh siswa.
“Bagaimana jika saya menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun media sosial karena saya pelupa?" tanyanya.
Keamanan digital adalah sebuah proses untuk memastikan pengunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman, terutama untuk melindungi data pribadi yang bersifat rahasia.
”Tips yang aman dalam bermedia digital yaitu pastikan keamanan dari perangkat dan media digital yang kalian punya termasuk media sosial menggunakan password yang kuat dan pastikan mengaktifkan 2 faktor autentifikasi,” jelas Anang.
Tidak ada yang 100 persen aman di dunia digital, yang dapat kita lakukan sebagai pengguna internet adalah mengurangi resiko dengan membuat password yang kuat, berpikir kritis, dan selalu melakukan verifikasi data atas konten yang kita lihat dari internet.
Paparan terakhir disampaikan oleh Shinta K Syam, key opinion leader yang berbagi materi tentang budaya bermedia digital. Bicara tentang budaya bermedia digital, salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah memudarnya wawasan kebangsaan serta menipisnya rasa sopan santun.
Shinta menjelaskan sebagai influencer, ia kerap masih menemukan komen kasar hingga diskriminasi, namun dianggap lelucon yang lumrah bagi sebagian orang.
”Aku harap adik-adik disini setidaknya punya kesadaran diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata atau ketikan yang dapat menyinggung seseorang, hati-hatilah saat bertindak,” ucapnya
Shinta juga menyampaikan manfaat positif media sosial, yaitu memberikan ruang untuk berekspresi dan menggali potensi diri. Sebagai influencer, Shinta berbagi tips untuk anak apabila ingin menjadi konten kreator, yaitu percaya pada kemampuan diri sendiri dan terus menggali potensi diri.
Webinar ini juga diisi dengan sesi tanya jawab antara peserta dan pembicara. Salah satu pertanyaan diajukan oleh siswa.
“Bagaimana jika saya menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun media sosial karena saya pelupa?" tanyanya.
tulis komentar anda