Ancaman Perubahan Iklim Meningkat, UNUSIA Gelar Kajian Fiqih Lingkungan

Selasa, 26 Maret 2024 - 20:18 WIB
Pembahasan mengenai dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia menjadi perhatian Safari Ramadan Sivitas Akademika UNUSIA bersama Aqua. Foto: Ist
JAKARTA - Perubahan iklim telah menjadi ancaman nyata bagi manusia. Cuaca ekstrem hingga bencana alam yang terjadi erat kaitannya dengan perubahan iklim menimbulkan kerugian besar baik korban jiwa, hilangnya aset, serta menurunnya aktivitas produksi khususnya di sektor pertanian.

Pembahasan mengenai dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia menjadi perhatian Safari Ramadan Sivitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) bersama Aqua.

Acara yang berlangsung Senin, 25 Maret 2024 dihadiri Katib Syuriah PBNU Dr KH M Mujib Qulyubi, Water Environmental & Sanitation Specialist Cowater International Trimo Pamudji Al Djono, serta jajaran sivitas akademika UNUSIA.



Trimo Pamudji mengatakan, mitigasi perubahan iklim tidak bisa dilakukan secara individu, namun harus dengan keterlibatan banyak pihak.



“Yang paling penting adalah aksi mitigasinya harus dilakukan secara bersama-sama. Semua elemen masyarakat, pemerintah, swasta, NGO, dan sebagainya karena aksi mitigasi ini paling berdampak pada perubahan lingkungan, termasuk penghijauannya,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan dampak yang sangat terlihat dari perubahan iklim saat ini adalah wilayah kering semakin kering dan wilayah yang basah semakin basah (banjir).

“Kondisi ini mengakibatkan masyarakat akan semakin sulit mendapatkan sumber air bersih. Karena itu yang perlu dilakukan adalah program yang membuat mendekatkan masyarakat dengan sumber air,” ujar Trimo Pamudji.

Mujib menuturkan adanya isu perubahan iklim adalah warning bagi umat untuk kembali memperhatikan perilaku terhadap lingkungan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More