Waspada! Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan pada 24-25 Maret
Minggu, 24 Maret 2024 - 15:33 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 24-25 Maret 2024. BMKG menjelaskan pola angin menjadi salah satu penyebab gelombang tinggi.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi bagian timur.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudera Hindia Barat Pulau Sumatera.
Kemudian Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa.
Lalu Selat Makassar bagian tengah dan utara, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung, Laut Maluku, perairan Banggai bagian utara, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Papua.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tulis petugas Bidang Humas Biro Hukum dan Organisasi BMKG, Minggu (24/3/2024).
BMKG selalu mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai dan transportasi laut untuk selalu waspada.
Khususnya bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG dalam media sosialnya.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut-timur dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 4-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi bagian timur.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan Bengkulu-barat Lampung, Samudera Hindia Barat Pulau Sumatera.
Kemudian Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa-Pulau Sumbawa.
Lalu Selat Makassar bagian tengah dan utara, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung, Laut Maluku, perairan Banggai bagian utara, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudera Pasifik Utara Halmahera-Papua.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tulis petugas Bidang Humas Biro Hukum dan Organisasi BMKG, Minggu (24/3/2024).
BMKG selalu mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai dan transportasi laut untuk selalu waspada.
Khususnya bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG dalam media sosialnya.
(kri)
tulis komentar anda