KKL II Pemuda Katolik Momen Perkuat Akselerasi Program-program Strategis Pascapemilu
Sabtu, 23 Maret 2024 - 17:50 WIB
JAKARTA - Pemuda Katolik merasa perlu terlibat dalam roadmap akselerasi Pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045 pascapenetapan hasil Pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Peran keterlibatan Pemuda Katolik ini menjadi tema sentral Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) II Pemuda Katolik 2024.
Kegiatan yang digelar di Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, 22-24 Maret 2024 itu mengusung tema “Kiprah Strategis dan Akseleratif Kader Pemuda Katolik Pasca Pemilu 2024”. KKL II kali ini menjadi istimewa karena menjadi momen mengevaluasi sepak terjang dan akselerasi kader Pemuda Katolik yang baru saja terlibat di Pemilu 2024.
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menjelaskan, dalam landscap Pemuda Katolik sebagai organisasi genetik, organisasi ini merupakan organ kaderisasi dan secara institusional Pemuda Katolik adalah organisasi masyarakat. Maka itu, kata dia, keterlibatan kader Pemuda Katolik di Pemilu 2024 adalah sebuah panggilan hati menjiwai tata dunia.
Itulah yang kemudian dibahas dalam KKL II. “Pascapemilu, ada 35 kader Pemuda Katolik sesuai rekapitulasi KPU yang terpilih menjadi DPRD provinsi maupun kabupaten/kota. Sedangkan 74 kader Pemuda Katolik terlibat dalam penyelenggara pemilu,” ujar Gusma, Sabtu (23/3/2024).
Pemuda Katolik juga berusaha memaksimalkan eksistensi dan perannya dalam kehidupan sosial politik kemasyarakatan. Sebab, kader Pemuda Katolik merupakan bagian dari struktur kebangsaan yang ada di Indonesia.
“Dengan ambil bagian dalam pemerintahan, peran Pemuda Katolik menjadi semakin diperhitungkan, organisasi yang berpengaruh dan berkarakter,” imbuhnya.
Gusma menerangkan, KKL merupakan jenjang tertinggi formasi kaderisasi organisasi Pemuda Katolik nasional. Setiap kader harus bersungguh-sungguh melakukan update dan upgrade diri, utamanya aspek kepemimpinan.
KKL II kali ini dibuka oleh Dirjen Bimas Katolik Suparman Sirait didampingi Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza; Mewakili Gubernur Jawa Barat, Kadis Disporan Jawa Barat, Gilang Sailendra.
Kegiatan yang digelar di Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan, 22-24 Maret 2024 itu mengusung tema “Kiprah Strategis dan Akseleratif Kader Pemuda Katolik Pasca Pemilu 2024”. KKL II kali ini menjadi istimewa karena menjadi momen mengevaluasi sepak terjang dan akselerasi kader Pemuda Katolik yang baru saja terlibat di Pemilu 2024.
Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma menjelaskan, dalam landscap Pemuda Katolik sebagai organisasi genetik, organisasi ini merupakan organ kaderisasi dan secara institusional Pemuda Katolik adalah organisasi masyarakat. Maka itu, kata dia, keterlibatan kader Pemuda Katolik di Pemilu 2024 adalah sebuah panggilan hati menjiwai tata dunia.
Itulah yang kemudian dibahas dalam KKL II. “Pascapemilu, ada 35 kader Pemuda Katolik sesuai rekapitulasi KPU yang terpilih menjadi DPRD provinsi maupun kabupaten/kota. Sedangkan 74 kader Pemuda Katolik terlibat dalam penyelenggara pemilu,” ujar Gusma, Sabtu (23/3/2024).
Pemuda Katolik juga berusaha memaksimalkan eksistensi dan perannya dalam kehidupan sosial politik kemasyarakatan. Sebab, kader Pemuda Katolik merupakan bagian dari struktur kebangsaan yang ada di Indonesia.
“Dengan ambil bagian dalam pemerintahan, peran Pemuda Katolik menjadi semakin diperhitungkan, organisasi yang berpengaruh dan berkarakter,” imbuhnya.
Gusma menerangkan, KKL merupakan jenjang tertinggi formasi kaderisasi organisasi Pemuda Katolik nasional. Setiap kader harus bersungguh-sungguh melakukan update dan upgrade diri, utamanya aspek kepemimpinan.
KKL II kali ini dibuka oleh Dirjen Bimas Katolik Suparman Sirait didampingi Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Krisna Ariza; Mewakili Gubernur Jawa Barat, Kadis Disporan Jawa Barat, Gilang Sailendra.
tulis komentar anda