Sejarah 14 Maret 1980, Bung Hatta Meninggal Dunia
Kamis, 14 Maret 2024 - 14:20 WIB
Awalnya, Soekarno dan Hatta mengusulkan agar semua yang hadir di situ ikut meneken Naskah Proklamasi tersebut. Hatta menekankan hal ini juga penting bagi anak cucu semua tokoh yang hadir tersebut agar kelak mengetahui siapa yang turut memproklamirkan kemerdekaan bangsa ini.
Dalam buku Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi, Bung Hatta juga ingin agar Naskah Proklamasi tersebut seperti Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, semua yang memutuskan ikut menandatanganinya.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh kelompok muda yang hadir saat itu, seperti Soekarni dan Chaerul Saleh. Dengan lantang, Soekarni mengatakan cukup dua orang saja yakni Bung Karno dan Bung Hatta yang menandatangani Naskah Proklamasi tersebut, atas nama rakyat Indonesia.
Pada akhirnya, usulan kelompok muda, dalam hal ini Soekarni, disetujui semua tokoh yang hadir kala itu. Soekarno dan Hatta pun kemudian meneken Naskah Proklamasi tersebut di atas piano yang ada di rumah Laksamana Maeda. Pagi harinya, pada pukul 10.00, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno, yang didampingi Hatta, di Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Selepas Indonesia merdeka, presiden dan wakil presiden dipilih dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kala itu, 18 Agustus 1945, secara aklamasi Soekarno terpilih menjadi presiden, kemudian Bung Hatta menjadi wakil presiden. Bung Hatta menjadi wapres mendampingi Bung Karno sejak 1945 hingga 1956.
Hari ini, bertepatan dengan 44 tahun meninggalnya Bung Hatta, akan digelar Pameran Teladan Bung Hatta dan Peringatan Haul ke-44. Pameran tersebut digelar pada 14-17 Maret 2024 di Makam Bung Hatta, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Dalam buku Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi, Bung Hatta juga ingin agar Naskah Proklamasi tersebut seperti Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, semua yang memutuskan ikut menandatanganinya.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh kelompok muda yang hadir saat itu, seperti Soekarni dan Chaerul Saleh. Dengan lantang, Soekarni mengatakan cukup dua orang saja yakni Bung Karno dan Bung Hatta yang menandatangani Naskah Proklamasi tersebut, atas nama rakyat Indonesia.
Pada akhirnya, usulan kelompok muda, dalam hal ini Soekarni, disetujui semua tokoh yang hadir kala itu. Soekarno dan Hatta pun kemudian meneken Naskah Proklamasi tersebut di atas piano yang ada di rumah Laksamana Maeda. Pagi harinya, pada pukul 10.00, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno, yang didampingi Hatta, di Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Selepas Indonesia merdeka, presiden dan wakil presiden dipilih dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Kala itu, 18 Agustus 1945, secara aklamasi Soekarno terpilih menjadi presiden, kemudian Bung Hatta menjadi wakil presiden. Bung Hatta menjadi wapres mendampingi Bung Karno sejak 1945 hingga 1956.
Hari ini, bertepatan dengan 44 tahun meninggalnya Bung Hatta, akan digelar Pameran Teladan Bung Hatta dan Peringatan Haul ke-44. Pameran tersebut digelar pada 14-17 Maret 2024 di Makam Bung Hatta, Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
(zik)
tulis komentar anda