Bareskrim Awasi Perbatasan di Sumatera dan Kalimantan Cegah Penyelundupan Narkoba
Selasa, 12 Maret 2024 - 14:55 WIB
JAKARTA - Bareskrim Polri tetap mengawasi daerah perbatasan guna mencegah penyelundupan narkoba ke Indonesia. Secara khusus Bareskrim mengawasi perbatasan di Sumatera dan Kalimantan.
“Tetap di pintu masuk narkoba ke Indonesia di daerah Sumatera dan Kalimantan, karena narkoba masuk Indonesia via Malaysia," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/2024).
Mukti menjelaskan, selama bulan Ramadan, pengedaran narkoba menurun. Nmun pihaknya tetap akan melakukan pencegahan dan antisipasi.
"Biasanya di bulan Ramadan menurun (eskalasi pengedaran narkoba), namun tetap kita antisipasi. Ini hasil evaluasi pengungkapan jaringan narkoba di Indonesia," katanya.
Selain itu, Mukti mengatakan, bahwa jajaran Polda dan Polres juga tetap melakukan operasi razia pengedaran narkoba di tempat hiburan malam, selama bulan Ramadan. "Operasi tempat hiburan malam biar dilakukan oleh jajaran polda dan polres," katanya.
Lihat Juga: Bareskrim Ungkap Peran 5 Tersangka di Kasus Pemalsuan Email Bisnis Perusahaan Internasional
“Tetap di pintu masuk narkoba ke Indonesia di daerah Sumatera dan Kalimantan, karena narkoba masuk Indonesia via Malaysia," kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Selasa (12/3/2024).
Mukti menjelaskan, selama bulan Ramadan, pengedaran narkoba menurun. Nmun pihaknya tetap akan melakukan pencegahan dan antisipasi.
"Biasanya di bulan Ramadan menurun (eskalasi pengedaran narkoba), namun tetap kita antisipasi. Ini hasil evaluasi pengungkapan jaringan narkoba di Indonesia," katanya.
Selain itu, Mukti mengatakan, bahwa jajaran Polda dan Polres juga tetap melakukan operasi razia pengedaran narkoba di tempat hiburan malam, selama bulan Ramadan. "Operasi tempat hiburan malam biar dilakukan oleh jajaran polda dan polres," katanya.
Lihat Juga: Bareskrim Ungkap Peran 5 Tersangka di Kasus Pemalsuan Email Bisnis Perusahaan Internasional
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda