Perjalanan Spiritual Flyming Lika Bina Beberapa Tempat Ibadah
Senin, 11 Maret 2024 - 13:07 WIB
JAKARTA - Perjalanan spiritual yang dilakukan Flyming Lika, atau yang akrab disapa Lie Ming Sen membuat dirinya tergerak untuk membina beberapa tempat ibadah. Flyming Lika sendiri adalah sosok yang memiliki pengaruh besar dalam komunitas keagamaan Tao, baik di Indonesia maupun di dunia.
"Perjalanan spiritual telah membuat saya berkomitmen memimpin dan membina beberapa tempat ibadah Tao di berbagai kota di Indonesia," kata Flyming Lika dalam keterangannya, Senin (11/3/2024).
Figur kelahiran Jember 3 Agustus 1957 ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dengan karier yang mengesankan, namun dedikasinya terhadap agama Tao membuatnya dikenal sebagai salah satu aktivis keagamaan yang paling berpengaruh.
Flyming Lika menempuh pendidikan dasar hingga menengah pertamanya di Surabaya sebelum melanjutkan ke sekolah menengah atas di St Luis, Surabaya. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga, di mana ia memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro pada tahun 1983.
Sejak masa sekolahnya, dia telah aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Ia terlibat dalam Himpunan Pecinta Alam (Himpala) dan menjadi anggota senat mahasiswa serta asisten dosen di beberapa mata kuliah dasar elektronika. Selain itu, ia juga terlibat dalam resimen mahasiswa dan beberapa klub lainnya di universitasnya.
"Juga turut serta aktif, mulai dari menjadi pengurus bengkel elektrika hingga pembinaan di klenteng dan pelayanan masyarakat," ucapnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Flyming Lika memasuki dunia kerja di bidang teknik elektronika. Ia bekerja di beberapa perusahaan besar. Pengalaman kerjanya yang luas meliputi penempatan di berbagai wilayah di Indonesia,
"Terlibat juga dalam berbagai bidang bisnis, termasuk sebagai direktur utama di PT Safematic Indonesia dan PT Likita Makmur, yang bergerak di sektor centralized greasing system," tuturnya.
Sementara perannya dalam Keagamaan Tao, dia sejak tahun 2000 telah aktif sebagai pengurus dan kemudian sebagai ketua umum Pusat Paguyuban Umat Tao Indonesia. Dalam peran ini, ia memimpin berbagai kegiatan keagamaan, pembinaan, dan pengembangan komunitas Tao di berbagai daerah di Indonesia.
"Perjalanan spiritual ini membawa saya untuk memimpin dan membina beberapa tempat ibadah Tao di berbagai kota di Indonesia, dari Jakarta hingga Makassar," tutupnya.
"Perjalanan spiritual telah membuat saya berkomitmen memimpin dan membina beberapa tempat ibadah Tao di berbagai kota di Indonesia," kata Flyming Lika dalam keterangannya, Senin (11/3/2024).
Figur kelahiran Jember 3 Agustus 1957 ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat dengan karier yang mengesankan, namun dedikasinya terhadap agama Tao membuatnya dikenal sebagai salah satu aktivis keagamaan yang paling berpengaruh.
Flyming Lika menempuh pendidikan dasar hingga menengah pertamanya di Surabaya sebelum melanjutkan ke sekolah menengah atas di St Luis, Surabaya. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Kristen Satya Wacana di Salatiga, di mana ia memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro pada tahun 1983.
Sejak masa sekolahnya, dia telah aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi. Ia terlibat dalam Himpunan Pecinta Alam (Himpala) dan menjadi anggota senat mahasiswa serta asisten dosen di beberapa mata kuliah dasar elektronika. Selain itu, ia juga terlibat dalam resimen mahasiswa dan beberapa klub lainnya di universitasnya.
"Juga turut serta aktif, mulai dari menjadi pengurus bengkel elektrika hingga pembinaan di klenteng dan pelayanan masyarakat," ucapnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Flyming Lika memasuki dunia kerja di bidang teknik elektronika. Ia bekerja di beberapa perusahaan besar. Pengalaman kerjanya yang luas meliputi penempatan di berbagai wilayah di Indonesia,
"Terlibat juga dalam berbagai bidang bisnis, termasuk sebagai direktur utama di PT Safematic Indonesia dan PT Likita Makmur, yang bergerak di sektor centralized greasing system," tuturnya.
Sementara perannya dalam Keagamaan Tao, dia sejak tahun 2000 telah aktif sebagai pengurus dan kemudian sebagai ketua umum Pusat Paguyuban Umat Tao Indonesia. Dalam peran ini, ia memimpin berbagai kegiatan keagamaan, pembinaan, dan pengembangan komunitas Tao di berbagai daerah di Indonesia.
"Perjalanan spiritual ini membawa saya untuk memimpin dan membina beberapa tempat ibadah Tao di berbagai kota di Indonesia, dari Jakarta hingga Makassar," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda