Kampanye Prabowo dan Konektivitas Budaya dalam Landscape Marketing di Indonesia

Selasa, 05 Maret 2024 - 19:25 WIB
Ilustrasi: doc. Sasa Inti


Oleh

DR. Rudolf Tjandra

CEO/Presiden Direktur PT Sasa Inti

Kampanye marketing yang sangat berhasil baru-baru ini berhasil mengunggulkan salah satu kandidat presiden, Prabowo Subianto. Beliau memimpin secara besar-besaran pada pemilu 2024 merupakan kisah sukses yang luar biasa.



Pada kampanye presiden tahun ini, tim sukses Prabowo menggambarkan mantan jenderal tersebut sebagai sosok kakek yang menawan, menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan persona digital yang dipenuhi dengan atribut berjiwa muda dan kekanak-kanakan yang akrab dengan sapaan ‘gemoy’ yang artinya adalah gemas asoy.

Strategi yang sengaja dilakukan untuk melunakkan citra Prabowo di mata publik ini secara efektif mengalihkan perhatian dari kepribadiannya yang tangguh di masa lalu. Khususnya, terlepas dari tindakan kontroversial apa pun yang mungkin dilakukan oleh seseorang di masa mudanya, figure seorang kakek yang diangkat berfungsi untuk memanusiakan karakter Prabowo di mata masyarakat Indonesia.

Selain itu, kampanyenya dengan cerdik memanfaatkan budaya hormat dan sopan santun yang sudah tertanam dalam masyarakat Indonesia. Tim Prabowo dengan cerdik mengubah setiap kritik dan serangan terhadapnya sebagai penghinaan terhadap nilai kesopanan yang dijunjung tinggi ini.

Akibatnya, alih-alih meneliti tindakan-tindakan Prabowo di masa lalu, masyarakat malah berempati terhadapnya dan menganggap kritik-kritik tersebut tidak sopan dan tidak pantas. Manuver strategis ini tidak hanya melindungi Prabowo dari persepsi negatif, namun juga menumbuhkan rasa simpati dan solidaritas masyarakat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More